BPJS

Jamkesda Samarinda Tunggak Sampai Rp 80 Miliar

. "Kami beli obat tiap bulan Rp 7 miliar. Asal bapak-bapak dan ibu-ibu tahu, kami ini masih ada piutang Rp 80 miliar. Dari mana itu?

ISTIMEWA
Ilustrasi kartu BPJS ketenagakerjaan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Direktur Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie, Rachim Dinata mengungkapkan, Jaminan Kesehatan Daerah Samarinda memiliki piutang sekitar Rp 80 miliaran tahun 2014 lalu. Ini dikemukakan Rachim, saat menerima rombongan Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, inspeksi mendadak (sidak) ke RS AW Sjahrani, di Jalan Dr Sutomo, Keluharan Sidodi, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda.

"Menurut undang-undang, kami wajib melayani masyarakat. Bagaimanapun kita harus melayani. Semua pasien dibawa kesini," tutur Rachim, yang menjawab saran dari Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Rita Barito, di ruang utama manajemen RS AW Sjajranie, Selasa (27/1/2015). (Baca juga: Jamkesda Samarinda Tanggung Biaya Persalinan).

Manajemen RS AW Sjahranie, lanjut dia, harus menyediakan kebutuhan obat untuk pasien. "Kami beli obat tiap bulan Rp 7 miliar. Asal bapak-bapak dan ibu-ibu tahu, kami ini masih ada piutang Rp 80 miliar. Dari mana itu? Dari Jamkesda Samarinda yang tahun lalu. Baru dibayar sampai bulan April 2014. Dan sisanya sampai tahun ini belum dibayar," ungkap Rachim, yang didampingi beberapa dokter dan manajemen.

Bahkan, lanjut dia, manajemen RS AW Sjahranie masih berhutang sekitar Rp 9 miliar untuk kebutuhan obat-obatan tahun 2014. "Tahun 2014, kami utang Rp 9 miliar. Itu kita bayar, pakai uang temen-temen dokter. Kita bayarkan dulu. Dan Saya sudah dihubungi pak Nusyirwan (Wawali) dan pak Jaang (Walikota Samarindaa). Katanya, di APBD murni mau dibayarkan," papar Rachim yang menjawab pertanyaan Rita Barito.

Sebelumnya, Rita Barito memberikan saran kepada manajemen RS AW Sjahranie, terkait fasilitas di kamar-kamar pasien. "Disini yang saya lihat di kamar pasien dan di kamar Sakura, itu ada beberapa gordennya lepas, pada robek-robek. Saya sudah merasakan dirawat disini. Sudah bagus. Cuma itu saja diperhatikan fasiltas kamar dan perawatnya masih kurang," kata Rita, yang menyampaikan sarannya ke manajemen. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved