38 Kepala Keluarga di Muara Wis Berternak Kerbau Kalang

Desa Melintang, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kukar memiliki potensi peternakan berupa budidaya kerbau kalang sejak 1918 silam.

Tribun Kaltim/Rahmad Taufik
Desa Melintang memiliki potensi peternakan kerbau kalang yang mencapai populasi 500 ekor. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Desa Melintang, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kukar memiliki potensi peternakan berupa budidaya kerbau kalang sejak 1918 silam. Budidaya kerbau kalang diwarisi secara turun-temurun sampai sekarang. Saat ini populasi kerbau kalang mencapai 500 ekor.

Dalam bahasa daerah, kalang sendiri berarti kandang. Kerbau kalang memiliki keunikan bisa berenang ketika air sungai sedang pasang seperti sekarang. Mereka berenang secara bergerombol untuk mencari makan. Populasi kerbau yang terus meningkat ini perlu diimbangi dengan perluasan kandang.

"Paling tidak kami perlu perluasan lahan 50 x 7 meter untuk jumlah populasi saat ini. Kalau populasinya bertambah lagi maka perlu perluasan kandang lagi," kata Santiyono, peternak kerbau kalang, Selasa (24/2).

Pelanggan kerbau kalang ini berasal dari Kalimantan Selantan, Samarinda, Kecamatan Kota Bangun, Muara Muntai dan Desa Muara Enggelam. Biasanya, penjualan kerbau kalang meningkat pada Idul Kurban dan Maulid Nabi. Harga satu ekor kerbau berkisar antara Rp 8 juta-Rp 13 juta.
Bobot kerbau paling besar bisa mencapai 500 kg. Tahun lalu bibit kerbau yang dihasilkan menurun drastis. Dalam setahun bibit yang dihasilkan, biasanya berkisar 150-200 ekor. Tahun lalu bibit yang dihasilkan hanya berjumlah 50 ekor.

"Bibit yang kami hasilkan tahun kemarin hanya 50 ekor lantaran kerbau kami diserang penyakit," ucap Santiyono.

Sekretaris Camat Muara Wis, Arianto mengatakan, potensi kerbau kalang merupakan salah satu aset di Kukar. "Ada 38 kepala keluarga di Desa Melintang yang beternak kerbau kalang," ujar Arianto.

Pada 2014 silam, Dinas Peternakan sudah membantu perluasan kandang 9 x 9 meter. Ia menambahkan, pemerintah desa membantu lewat Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pengadaan bibit. Pagu ADD masing-masing desa disesuaikan dengan mekanisme berapa pemberdayaan perekonomian. Tiap kelompok mendapat bantuan Rp 100 juta untuk pengadaan bibit dan perluasan kandang.(tribunkaltim)

Sumber: Tribun Kaltim
Tags
Kukar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved