Kepala Brimob Samarinda Diganti, Desman Bantah Terkait Insiden Asrama Atlet
Terkait peristiwa itu, Desman menyatakan Brimob Kaltim sudah menyerahkan perkara ini kepada Polresta Samarinda
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jabatan Kepala Detasemen B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim dari Komisaris (Pol) Agus Suharsoyo resmi digantikan oleh Ajun Komisaris Besar (Pol) Muhammad Fachry, Rabu (25/3/2015).
Pergantian komandan Brimob Samarinda Seberang ini tidak terkait dengan insiden penganiayaan dan pengrusakan Asrama Atlet II di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Samarinda, Provinsi Kaltim, pekan lalu.
Wakil Kepala Brigadir Mobil Kepolisian Daerah Kaltim (Wakasat Brimobda Kaltim), Ajun Komisaris Besar (Pol) Desman Sujaya Tarigan mengatakan, pergantian pimpinan atau komandan di Brimob Samarinda Seberang, suatu proses perbaikan karier dan kinerja. (BACA: Kelaparan, Awal Petaka Penyerangan Oknum Brimob ke Asrama Atlet)
"Sebenarnya tidak ada berkaitan dengan peristiwa yang kemarin (insiden selisih paham). Memang (pergantian komandan) ini rutin dilaksanakan serah terima jabatan itu. Kebetulan hari ini kita lakukan. Kita ingin membuat suatu perubahan proses yang lebih baik, dari bidang karir maupun bidang kinerja," kata Desman, usai serah terima jabatan di Lapangan Markas Komando Brimob Polda Kaltim, Jl Sultan Hassanudin, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, Provinsi Kaltim, Rabu (25/3/2015).
Terkait peristiwa kemarin, lanjut Desman, Brimob Kaltim sudah menyerahkan perkara ini kepada Polresta Samarinda. Saat ini sudah dilakukan penyidikan.
"Kita tidak tutup-tutupi. Siapapun terkait dengan pelanggaran, kita akan tindak sesuai aturan yang berlaku. Termasuk juga anggota yang jadi korban, kita telah serahkan ke polres. Dan masyarakat yang jadi korban juga sudah membuat laporan ke polisi," tuturnya. (BACA: Sekelompok Oknum Brimob Ngamuk Lalu Rusak Asrama Atlet)
Desman menambahkan, terkait peristiwa insiden selisih paham itu pihaknya akan menindak tegas setiap anggota yang melakukan pelanggaran.
"Kita tidak segan-segan, kalau memang tidak bisa lagi dipertahankan, ya kita pecat. Yang kedua, kita akan benahi. Kita tidak mau hubungan yang sudah baik selama ini, tercoreng oleh oknum Brimob yang tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat," urainya. (*)