Earth Hour City Callange 2015
Voting Balikpapan Paling Dicintai di Dunia, Kalahkan Paris dan Sham Alam
Perhitungan dukungan melalui Instagram, Balikpapan memperoleh suara tertinggi 9.729, diikuti Paris 5.063.
Warga Kota Balikpapan patut berbangga. Kota Minyak ini berhasil menyisihkan Ibu Kota Perancis dan Kota Sham Alam Malaysia di ajang Earth Hour City Callange (EHCC) 2015 melalui voting Twitter dan Instagram hingga Sabtu (29/3/2015) sore. Voting ditutup Sabtu malamnya.
BERDASARKAN perhitungan dukungan melalui Instagram, Balikpapan memperoleh suara tertinggi 9.729, diikuti Paris 5.063. Sedangkan melalui Twitter Balikpapan mendapat dukungan 7.613 dan Paris 4.035.
Keterangan tersebut disampaikan Nursyamsiarni D Larose, Kasubid Analisa dan Evaluasi sekaligus Plt Kabid Pencegahan Dampak Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Balikpapan.
Wanita yang akrab disapa Eni ini menjelaskan, EHCC merupakan bagian dari program International Council for Local Environmental Initiatives (ICLEI) dan World Wide Fund (WWF).
"Ini kesempatan warga Balikpapan gigi atas pernghargaan terhadap kota ini. Dengan banyaknya warga yang memilih kota ini, berarti mereka peduli dan cinta terhadap Kota Balikpapan," ujar Eni saat dihubungi kemarin sore.
Namun demikian, Fajar Bagus, selaku Volunteer Eart Hour (Jam Bumi) Balikpapan mengatakan meskipun capaian itu membanggakan, akan percuma jika tidak diikuti perilaku warganya. (BACA juga: Love Balikpapan? Buktiin Dong)
"Setelah mendukung melalui media sosial, warga juga harus mengimplementasikan dalam perilaku sehari- hari. Misalnya mencabut charger atau chas handphone (HP) yang tidak terpakai. Mengganti kebiasaan membeli botol air minum kemasan plastik, mematikan lampu atau listrik yang tidak digunakan lagi," katanya.
Menurut Fajar, jika semua warga bisa mempraktikan mencabut charger ponsel yang tidak terpakai itu sama dengan besaran watt yang digunakan untuk mal terbesar di Balikpapan.
"Menurut hitungan yang kami tahu, satu charger yang tesambung atau tercolok ke listrik tanpa digunakan itu menghabiskan listrik satu watt. Sehingga jika hampir semua harga Balikpapan yang hampir semua mempunyai HP melakukan hal itu, bisa sampai 700 kilowatt atau bisa menghidupi satu mal," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Eni. "Ya kita sepakat bahwa pencapaian tingginya apresiasi warga memilih Balikpapan melalui media sosial dengan hastag #WeLoveBalikpapan harus diikuti dengan perilaku warga. Namun ini sebagai tahap awal, dan selanjutnya akan ada kegiatan yang berkesinambungan," ujarnya. (BACA juga: Inilah 46 Kota di Dunia Saingan Balikpapan Perebutkan EHCC 2015)
Ia menjelaskan, keterlibatan Balikpapan menjadi peserta hingga finalis EHCC tidak mudah. "Awalnya pada 2013 kita melakukan kerjasama dengan ICLEI untuk konsentrasi lingkungan. Kemudian Desember kami diikutsertakan mengikuti EHCC dengan mengisi form untuk diseleksi," katanya.
"Hingga akhirnya tiga kota dari Indonesia yakni Balikpapan, Semarang, dan Jakarta terpilih menjadi finalis EHCC National Capital. Kemudian diminta melakukan kampanye We Love Cities dengan metode polling secara online melalui voting di laman www.welovecities.org/balikpapan dan media sosial Facebook, Instagram, dan Twitter dengan hashtag #WeLoveBalikpapan," kata Eni. (Mohammad Yoenus)
*Bagaimana cerita Kota Balikpapan berhasil mengungguli Paris dalam Earth Hour City Callange (EHCC) 2015? Baca ulasan lengkapya di harian Tribun Kaltim edisi Minggu, 29 Maret 2015.