Mancanegara
Pembom Rusia Inikah yang Ditakuti NATO?
Rusia punya pembom tempur TU-160, TU-95 dan TU22-M3 yang dianggap sebagai momok menakutkan bagi Eropa dan NATO sekutu Amerika Serikat.Seseram itukah?
TRIBUNKALTIM.CO - EROPA bereaksi keras atas kegiatan aktivitas pesawat-pesawat pembom Rusia di wilayah bawah Selat Inggris, di atas Laut Baltik dan melintasi jalur penerbangan sipil selama satu tahun terakhir.
Peningkatan aktivitas udara Rusia terjadi di tengah-tengah pertempuran di Ukraina yang menyebabkan hubungan antara Eropa dan Moskow jatuh ke titik terendah pasca-Perang Dingin.
Rusia menggunakan penerbangan untuk memproyeksikan citra kekuasaan, tetapi apakah pembom buatan Soviet benar-benar menjadi ancaman militer bagi Eropa/NATO?
Pesawat pembom Rusia TU-95
Jawabnya: Bisa Iya dan tidak! Tugas utama patroli militer udara di Eropa adalah untuk menyelidiki taktik defensif dan waktu reaksi pada saat terjadi serangan oleh Rusia, demikian kata analis kepada Moskow Times.
Berdasarkan data intelijen tidak ada persiapan untuk serangan ke Irlandia, tetapi kajian ini bisa untuk memahami kekuatan pertahanan udara aliansi 28-anggota NATO, sekaligus untuk mencari ide dan petunjuk manakala memang benar-benar terjadi pecah perang.
Jika pembom Rusia ini benar-benar digunakan untuk menyerang negara-negara Eropa, pasti bisa menimbulkan kerusakan, tapi teknologi serta numerik persenjataan NATO akan mampu merespon secara cepat atas serangan tersebut, begitu tulis analis seperti diwartakan situs themoscowtimes.com, 3 April lalu.
Pesawat Pembom Rusia TU-160
Pesawat Rusia yang beken di telinga Eropa adalah Tu-160, Tu-95 dan Tu-22M3 pembom strategis, dirancang untuk mengangkut bom nuklir atau rudal jelajah konvensional dengan target wilayah musuh.
Pesawat-pesawat ini sering digunakan untuk menyerang sasaran kecil dan sering mogok.
Bangsa-bangsa yang berada di sepanjang jalur penerbangan itu, menuduh Rusia melakukan latihan dan bermanuever menyerang musuh.
Contonya penggunaan 'rancangan bom' berupa rudal jelajah jarak jauh untuk mencapai sasaran, ketika berlangsung KTT antara AS- KTT di Wales.
Pembom ini pura-pura melakukan operasi pemboman di Denmark, demikian tulis Denmark, thelocal.dk.