Kesehatan

Mengapa Bayi Lebih Tertarik Ngobrol dengan Bayi Lain

Dalam studi tersebut, bayi-bayi diperdengarkan suara vokal yang mirip.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO - Mengajak bayi berbicara memang menjadi salah satu cara membantu kemampuan anak bicara. Tetapi, ternyata sebenarnya bayi lebih tertarik untuk bicara dengan bayi lain ketimbang dengan orang dewasa.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa bayi berusia 6 bulan secara nyata lebih suka mendengarkan ocehan bayi lain. Para ahli meyakini hal ini merupakan proses krusial dalam proses pembelajaran bayi untuk bicara.

Dalam studi tersebut, bayi-bayi diperdengarkan suara vokal yang mirip. Suara tersebut ada dua, yang pertama dibuat oleh wanita dewasa dan dibuat oleh bayi lain.

Kemudian para ahli mengukur seberapa lama bayi-bayi itu menaruh perhatian pada kedua suara. Ternyata, bayi lebih suka mendengar suara teman-temannya.

Saat mendengar ocehan bayi lain, durasinya hampir setengah lebih lama dibanding saat mendengar suara wanita dewasa.

Baca: Hanya Hidup 80 Menit, Bayi Ini Telah Menolong Banyak Nyawa

Para ahli menjelaskan bahwa ketertarikan bayi-bayi itu bukan karena suara tersebut lebih sering didengar. Para bayi ini belum bisa mengoceh (babbling), sehingga suara bayi lain yang mereka dengar belum jadi bagian dari suara yang sering mereka dengar.

Sebagian bayi saat mendengarkan suara orang dewasa menunjukkan ekspresi netral dan wajah yang pasif. Sebaliknya, saat mendengar suara bayi lain mereka tersenyum dan menggerakkan mulut mereka.

Para bayi itu seperti mengerti dan mengenali bahwa mereka bisa mencoba suara itu sendiri.

"Sebagai orang dewasa, kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, tapi ketika bayi mulai belajar membuat suara, mereka perlu mengeksplorasinya ketimbang untuk berkomunikasi," kata Linda Polka, ketua peneliti.

Ia menambahkan, bayi mencoba suara-suara ketika mereka sendirian tanpa ada interaksi atau kontak mata dengan orang lain.

"Ini karena saat belajar bagaimana bicara, bayi perlu lebih banyak waktu menggerakkan mulut mereka dan nada suara untuk memahami berbagai jenis suara yang bisa mereka buat. Mereka butuh menemukan suara mereka sendiri," katanya. (Lusia Kus Anna)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved