Pengukuhan Uskup Agung Samarinda
Tabuhan Gong, Musik dan Tarian Khas Dayak Sambut Mgr Yustinus
Ritual adat penyampaian persembahan penerimaan adat dalam bentuk piring berisi telur ayam, sirih dan ikan sebagai bentuk sekapur sirih.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUNKALTIM.CO - Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonio Guido Filipazzi memimpin misa pengukuhan Uskup Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto MSF, Jumat (15/5/2015).
Dalam prosesi itu, Mgr Antonio menyerahkan tongkat gembala dan mitra kepada Mgr Yustinus sekaligus menandai dikukuhkannya Mgr Yustinus Hardjosusanto sebagai Uskup Agung II Keuskupan Samarinda. Mgr Yustinus sebelumnya menjabat Uskup di Keuskupan Tanjungselor, Kalimantan Utara.

Uskup Agung Samarinda, Mgr Yustinus Hardjosusanto MSF
Baca juga: Riuh Tepuk Tangan Sambut Pemimpin Baru Keuskupan Agung Samarinda
Dalam khotbahnya, Mgr Antonio mengungkapkan, pengukuhan pimpinan umat Katolik sangat berbeda dengan serah terima jabatan di kalangan politik maupun pemerintahan.
"Gereja Katolik memiliki Roh Kudus, maka Uskup Agung ditentukan oleh Roh Kudus untuk berkarya dalam penggembalaan iman Katolik," ujarnya dalam bahasa Indonesia.
Setelah ditinggal Uskup Agung Samarinda Mgr Florentinus Sului Hajang Hau MSF, yang wafat 18 Juli 2013, umat Katolik di Kalimantan Timur kini memiliki pemimpin baru.
Sri Paus Fransiskus memilih dan mengangkat Mgr Yustinus Harjosusanto MSF (ordo misionaris keluarga kudus) sebagai Uskup Agung Samarinda, menggantikan pendahulunya, Mgr Sului. Mgr Yustinus dikukuhkan dalam perayaan misa di Stadion Palaran Samarinda Seberang, Kalimantan Timur.
Monsignor atau Monsinyur disingkat Mgr merupakan gelar dan jabatan yang diberikan Paus kepada pejabat gereja Katolik Roma domestik, bisa disebut uskup. Di seluruh Indonesia terdapat 37 keuskupan.
Hadir dalam pengukuhan tersebut, 22 uskup dari berbagai daerah di Indonesia, dan lima pastor yang mewakili Keuskupan lain di Indonesia.
Acara itu juga dihadiri pejabat pemerintahan, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Katolik Kementerian Agama, Eusabius Binsasi, Bupati Kutai Barat Ismail Thomas beserta Lucia Mayo, istrinya, serta Walikota Samarinda Syahrie Jaang.
Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFM Cap, mengaku terharu mengikuti prosesi pengukuhan Mgr Yustinus Hardjosusanti sebagai Uskup Agung Samarinda. Keduanya merupakan sahabat lama yang dulu sama-sama dilantik sebagai uskup.
Baca juga: Mgr AB Sinaga Sudah Kenal Lama dengan Uskup Agung Samarinda
"Tidak bisa terbayangkan bahwa saya bisa bertemu lagi dengan sobat saya. Ada kebanggaan tersendiri melihatnya bisa naik takhta menjadi Uskup Agung. Ada kenangan tersendiri karena saya dan Mgr Yustinus Hardjosusanto MSF ditahbiskan bersama menjadi uskup di Gereja Balikpapan, kemudian kami antar beliau ke Tanjung Selor, saat itu di sana masih tidak ada apa-apa," tutur Uskup Agung berusia 74 tahun ini. AB Sinaga mantan Uskup Sibolga.
Perwakilan Keuskupan Agung Semarang, Pastor FX Sukendar Pr, antusias mengikuti prosesi pengukuhan. Ia sudah sejak lama mengenal Mgr Yustinus, dan menurutnya merupakan sosok kebapakan bagi pastor-pastor muda.
"Saya sudah sangat lama mengenalnya, sejak beliau masih jadi frater (calon pastor/romo, red) di Paroki Banteng, Yogyakarta. Saat itu saya jadi misdinarnya. Beliau orang yang baik, ramah, rendah hati. Saya paling terkenang dengan sifat kebapakannya, jadi saya rasa beliau sangat cocok untuk memimpin Keuskupan Agung Samarinda," ungkapnya.