Pengukuhan Uskup Agung Samarinda

Tabuhan Gong, Musik dan Tarian Khas Dayak Sambut Mgr Yustinus

Ritual adat penyampaian persembahan penerimaan adat dalam bentuk piring berisi telur ayam, sirih dan ikan sebagai bentuk sekapur sirih.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUNKALTIM.CO/CORNEL DIMAS SATRIO KUSBINANTO
Pemimpin baru umat Katolik di Keuskupan Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto MSF (tengah) memasuki acara pengukuhan di GOR Palaran, Samarinda, Jumat (15/5/2015). 

Uskup Banjarmasin, Mgr Petrus Boddeng Timang Pr siap menanti dan melaksanakan karya penggembalaan baru dari Mgr Yustinus Hardjosusanto.

Keuskupan Banjarmasin berada dalam wilayah Keuskupan Agung Samarinda, sehingga karya pelayanan keuskupan bisa saling mendukung. Ia juga mengenal Mgr Yustinus sebagai sosok yang tekun dan santun, dan sangat pantas untuk memimpin wilayah Keuskupan Agung Samarinda.

Gereja Katolik Roma mengenal istilah Keuskupan atau dioses sebagai bagian umat Katolik yang tinggal dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu.

Keuskupan digolongkan atas dua, yakni Keuskupan Agung dan Keuskupan Sufragan. Keuskupan Agung terjadi dari pengelompokan beberapa keuskupan (sufragan) yang berdekatan yang membentuk suatu provinsi gerejani.

Istilah keuskupan sufragan digunakan dalam relasi dengan Keuskupan Agung. Meski demikian, Keuskupan Agung tidak lebih tinggi dari Keuskupan lainnya, melainkan mendapat fungsi mempersatukan Keuskupan-keuskupan yang berdekatan, seperti suatu gugusan (cluster).

Ditjen Bimas Katolik, Eusabius, yang pertamakali menginjakkan kaki di Samarinda menyatakan, pengukuhan Uskup Agung baru memberi dampak positif bagi sinergitas pemerintah dan umat Katolik di Keuskupan Agung Samarinda.

Baca juga: Samarinda Siap Gelar Pengukuhan Uskup Baru


Ritual Adat

Rombongan Duta besar (Dubes) Vatikan untuk Indonesia beserta Uskup se-Indonesia tiba di Catholic Centre Samarinda, Jalan DI Panjaitan, Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur sekitar pukul 16.40 Wita.

Rombongan disambut riuh tepuk tangan ribuan umat yang sudah menunggu sejak siang hari.

Tabuhan gong dan alunan musik dan tarian khas suku Dayak mengiringi langkah uskup baru, beserta Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonio Guido Filipazzi, Sekretaris Kedutaan Vatikan untuk Indonesia Mgr Jose Luis, menuju ruang Keuskupan.

Simon, dari panitia acara penyambutan mengatakan, keseluruhan acara penyambutan diisi dengan beberapa bagian acara pendek.

Pertama, acara penyambutan secara adat Dayak. Kedua, ritual adat penyampaian unjukan persembahan penerimaan adat dalam bentuk piring berisikan telur ayam, sirih dan ikan sebagai bentuk sekapur sirih dimulainya tugas pemimpin baru.

Ketiga, pengalungan gelang dan kalung manik. Pengalungan ini sebagai tanda ikatan abadi antara umat dan gembala, serta umat Keuskupan Samarinda dengan Takhta Suci di Vatikan yang menjadi pusat agama Katolik di seluruh dunia.

"Keempat, pemberian tepung tawar kepada para petugas upacara sebagai penutup rangkaian upacara adat," katanya.

Suster M Elsa SPM Mangkupalas, yang berada di lokasi mengatakan, secara keseluruhan persiapan altar dan gedung sudah rampung. Hanya beberapa peralatan pendukung acara yang menurutnya belum tiba.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved