Festival Wayang Indonesia

Wayang Bukan Hanya Sekadar Pertunjukan, tapi Juga Industri Kerajinan

Seniman kontemporer yang akan tampil dalam FWI kali ini yaitu Ki Ardhi Purbo Antono, dalang muda yang terkenal dengan wayang kulit Malang

TRIBUNKALTIM.CO/TRINILO UMARDINI
Tarian selamat datang pada acara pembukaan Festival Wayang Indonesia 2015 di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, sabtu (12/9/2015). 

Laporan wartawan TribunKaltim.co. Trinilo Umardini

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Festival Wayang Indonesia (FWI) kembali digelar untuk kelima kalinya di Indonesia. Perhelatan acara bertempat di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, 12-13 September 2015.

Berbagai pertunjukan wayang, mulai dari wayang tradisional hingga kontemporer akan disuguhkan gratis kepada masyarakat.

Berbeda dari tahun sebelumnya, FWI 2015 lebih membuka ruang untuk mengeksplorasi wayang. Kolaborasi pertunjukan wayang kulit dengan wayang golek sunda merupakan satu contoh dari beberapa pertunjukan lain yang sarat dengan misi pembaharuan namun tetap bersandar pada pakem tradisi.

Seniman kontemporer yang akan tampil dalam FWI kali ini yaitu Ki Ardhi Purbo Antono, dalang muda yang terkenal dengan wayang kulit Malang.

BACA JUGA: Dua Hari, Sembilan Pagelaran Wayang akan Hibur Warga

Selain itu tentu saja wayang tradisional yang hampir punah juga diberi tempat khusus. Seperti wayang golek Pakuan dan wayang golek Cepak Indramayu.

Hari Suwarsono, Ketua Panitia FWI 2015 mengatakan, semangat pembaharuan tak lepas dari upaya pemangku kepentingan wayang Indonesia agar budaya ini tetap lestari dan terus tumbuh di dalam masyarakat sesuai perkembangan zaman.

"Terkait upaya pelestarian, pihak penyelenggara secara khusus mengundang dua seniman pembuat wayang dari Solo untuk membuka workshop Sungging Wayang," ujar Hari dalam acara konferensi pers FWI 2015 di Cafe Batavia, Sabtu (12/9/2015).

Dia menambahkan, hal ini penting agar masyarakat memahami wayang bukan hanya sekadar pertunjukan tapi sebagai salah satu industri kerajinan yang dahulu nilai keekonomiannya sangat tinggi namun sekarang meredup.

Acara rutin ini didukung oleh Total E&P Indonesia bekerja sama dengan Museum Wayang, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Pusat, dan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi). (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page  fb TribunKaltim.co  atau follow twitter  @tribunkaltim


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved