Berita Eksklusif

Bangun Rel Kereta Api, Gubernur Yakinkan Investor Rusia soal Lahan

"Masalah perizinan nanti akan saya ajukan ke Menteri Kehutanan,” kata Gubernur Awang Faroek saat bertemu Denis di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.

Penulis: tribunkaltim |
www.keretaapi.co.id
Ilustrasi 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Rafan A Dwinanto, Febriawan, Rahmad Taufik, dan Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Don’t worry Denis (Jangan khawatir Denis)! . Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kepada Muratov Denis, Penasehat Presiden Russian Railways terkait permasalahan izin lahan hutan yang akan dilewati jalur rel kereta api.

"Masalah perizinan nanti akan saya ajukan ke Menteri Kehutanan,” kata Gubernur Awang Faroek saat bertemu Denis di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Jumat (23/10/2015) kemarin.

Proyek pembangunan rel ular besi (kereta api) kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Republik Federasi Rusia melalui Russian Railways dimantapkan Pemprov Kaltim. Groundbreaking pembangunan rel yang menghubungkan Kutai Barat hingga Balikpapan ini rencananya akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada 17 November mendatang.

Berbagai persoalan yang mengiringi perjalanan pembangunan rel kereta api juga diyakini Awang akan selesai. “Permasalahan Peraturan Kementerian terkait perubahan jalur kereta api yang dikhususkan untuk penumpang dan barang sudah saya bicarakan dengan pak Wapres. Beliau juga telah setuju. Bahkan, beliau (Wapres JK) bilang, hanya Al Quran yang tak bisa diubah di dunia ini,” kata Awang.

Tak hanya itu, terkait perizinan lahan, Awang berjanji akan selesai jangka waktu paling lama dua hari. Jika tidak, ia berkelakar siap memecat stafnya yang tak mampu memberikan perizinan tersebut. “BPN saya target selesai dalam waktu dua hari, jika tidak harus rela jika dipecat,” kata Awang.

Baca: Pembangunan Rel Kereta Api Penumpang Perlu Rp 88 Triliun ...

Untuk lebih memuluskan groundbreaking pembangunan rel kereta api tersebut, Awang langsung meminta Penasihat Presiden Russian Railways ikut ke Jakarta memaparkan proyek tersebut. “Denis nanti ikut saya ke Jakarta. Presentasi di sana kita mantapkan agar semuanya bisa berjalan baik,” ucap Awang.

Dalam pertemuan dengan para pemangku jabatan di Kaltim, Awang memaparkan nilai investasi yang diberikan pihak Rusia. Investasinya tak main-main. Sekitar lebih 5 miliar dolar. Itu termasuk pembangunan kereta api, pelabuhan, dan technopark. Tahap pertama, rel kereta api dari Kubar ke PPU sepanjang 203 km, dan Kukar-Kutim sejauh 195 km.

Bupati PPU Yusran Aspar dan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyatakan siap menyelesaikan permasalahan lahan yang akan dilalui rel kereta api. “Ada beberapa lahan yang akan melewati perusahaan sawit, tetapi tidak ada masalah,” kata Yusran.

Ardiansyah juga sama, dengan menyebut bahwa kereta api tersebut hanya akan melintasi 12 perusahaan perkebunan dan 22 perusahaan batu bara. Untuk kegiatan di lapangan akan dikoordinasikan antara perusahaann, pemda dan Dinas Kehutanan.

Adanya pendapat terkait proyek kereta api akan menimbulkan berbagai masalah seperti hutan terancam rusak, ditanggapi Awang bahwa kereta api ini justru akan menghubungkan beberapa daerah di Kaltim.

Baca: Rel Kereta Api dan Jalan Tol Ini Lewati Tahura Bukit Soeharto ...

“Jika selesai, ini bisa menjadi penghubung kolektif antarkabupaten di Kaltim. Kemarin saya berkunjung ke Denpasar, dan merasa ditertawai karena mereka bisa membangun jembatan tol di atas laut sepanjang 12 km di Denpasar Bali. Kok Kaltim tak bisa membangun kereta api dan juga jembatan tol Balikpapan-Penajam yang hanya 5 km. Saya optimis ini berhasil,” kata Awang.

Pihak Russian Railways melalui Kepala Pengembangan Bisnis Kontruksi Kereta Api Borneo, Valdimir Volkov menjamin transportasi kereta api ini 100 persen aman.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved