Netizen Dukung TNI Tindak Si Letkol Amerika, Bila Membangkang Tembak Saja
“Sekali-kali tembak aja kepalanya,, biar dunia tahu bahwa NKRI tidak dipermainkan penyusup,” komentar ade
TRIBUNKALTIM.CO - Kalangan pengguna media sosial internet atau netizen menghargai dan mendukung tindakan personel TNI menindak tegas, memaksa mendaratkan pesawat dan memeriksa seorang penerbang Angkata Laut Amerika Serikat (US Navy Reserve) Letkol James Patrick Murphy.
Membaca berita yang diunggah TribunKaltim.co, sebagian para pengguna media sosial pun menyemangati TNI agar tidak perlu takut bagi siapa pun pelanggar yang coba masuk ke wilayah Indonesia.
BACA JUGA:
Inilah TNI Pemberani, Suruh Angkat Tangan Tentara Amerika Berpangkat Letkol
Jet Tempur TNI Cegat dan Usir Dua Pesawat Marinir Amerika
Personel Pangkalan Udara (Danlanud) Tarakan menggiring pilot asal Amerika, James Patrick Murphy (tengah). James adalah perwira aktif Penerbang Angkatan Laut AS (US Navy) dengan pangkat Letnan Kolonel. Ia menerbangkan pesawat jenis Cesna dari Hawai menuju Kuala Lumpur, secara ilegal memasuki wilayah kedaulatan Indonesia, sehingga dipaksa TNI mendarat di Bandara Juwata Tarakan, Senin (9/11/2015). Hand-Out/Lanud Tarakan)
BACA JUGA: Wah, Pesawat Trigana Air Ternyata Bawa Uang Rp 6,5 Miliar. Untuk Apa?
Memang ada satu dua komentar netral yang menganggap ini sebagai sesuatu hal lumrah. Namun pada umumnya meminta TNI lebih tegas dalam bertindak menjaga kedaulatan negara Indonesia.
Muhammad Hakim menuliskan komentarnya, “Inilah TNI kita. Si petarung hebat tanpa pilih pilih lawan. Baginya hanya satu, yaitu Indonesia tetap terjaga.”
(TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)- Proses pemaksaan turun (force down) oleh personel TNI terhadap pesawat sipil Amerika yang terbang dari Singapura menuju Papua.
BACA JUGA: Pesawat Sipil Amerika Dipaksa Mendarat di Sepinggan
Ðanang Putra Bungsu mengatakan, “Ya Harus berani jika Mereka salah Kenapa Kita harus takut. Terus berjuang TNI AD, AL, AU.”
Kemudian, Ali Rachmat brkata dengan gagah-perkasa. “Jangan Letkol, jenderal aja masuk negara orang tanpa permisi kena sanksi!!”
Boy Mahpudin mengatakan, “ Kalau nggak berani, malu sama pahlawan zaman dulu...yg cuma pake bambu runcing dan semangat aja mampu bikin jendral Belanda mati.”
Dhil Masteried menurlis, “tapi jika negara tetanga berulah berulang kali, yah sekali2 ketegasan seperti ini juga di tunjukan donk apalagi malaysia selalu berulah beri pelajaran dan jangan takut.”
Vidi Riyanto, “ NKRI harga mati biar pun letkol salut buat TNI.”
Saking kesalnay terahadap pelanggaran Letkol James, Fajar Umar Kerja sampai meminta pelau ditembak. “Bagus, jika mbangkang dor az beserta pesawatnya.”
Demikian juga Iyay Made Kuta Bali. “Sekali-kali tembak aja kepalanya,, biar dunia tahu bahwa NKRI tidak dipermainkan penyusup,” tulisnya.
Sebagian lainnya bahkan meminta TNI, selaku penjaga kedaulatan NKRI, bertindak lebih antisipatif.
“Hati-hati kali aja dia mata-mata Amerika utk pantau sebagian wilayah Indonesia,” tulis Asfillan Ode.
Wito Cherbon Wito Cherbon, mengatakan, “Bagus lah gw setuju, memang harus kaya gitu sebagai tiang negara. Kita nggak boleh takut dgn negara-negara lain, dia jual kita beli. Gw bangga ama TNI siap menjaga NKRI smpai titik darah penghabisan. Hidup indonesia raya pantang mundur setapak pun untuk bumi pertiwi.”
“Siapa pun dia..pangkat apapun dia..dia ttp orng asing yg msuk tanpa izin..so hrus di tahan..” tulis Ridwan Efendi.
Kerahkan Dua Pesawat Tempur Sukhoi
BACA JUGA: Serpihan Diduga Bagian Pesawat Trigana Ditemukan di Ketinggian 8.300 Feet
Sebelumnya diberitakan TribunKaltim.co, perseonel TNI Angkatan Udara memaksa mendarat pesawat yang dipiloti perwira, penerbang Angkatan Laut Amerika (US Navy Reserve) Letkol James Patrick Murphy.
Pesawat tempur Sukhoi TNI-AU dari Kohanudnas Skadron Makassar, Sulawesi Selatan, mencegat James di angkasa.
BACA JUGA: Delapan Pesawat Siap untuk Evakuasi Korban Trigana Air
Pesawat tersebut bernomor lambung N 96706 yang dipiloti Letkol James Patrick Murphy perwira aktif US Navy atau Penerbang AL Amerika Serikat).
Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunKaltim.co, setelah pesawat Cesna mendarat di Tarakan, Letkol James diminta keluar dari kockpit.
Sesaat kemudian, sebelum menginjakkan kaki ke landasan, personel TNI memintanya angkat tangah, tanda menyerah.
Lalu Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Tarakan Letkol Penerbang Tiopan Hutapea dan tim segera menggiringnya ke ruangan dia bandara untuk menjalani interogasi.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman Letnan Kolonel Infanteri Andi Gunawan, kejadiannya, Senin siang, tepat pukul 14.31 Wita.
“Saat itu telah dilaksanakan operasi pendaratan paksa pesawat asing yang masuk wilayah kedaulatan NKRI atau landing force down pesawat kecil jenis propeler First engine Cesna,” ujar Andi.
James menerbangan pesawat bernomor lambung N 96706.
James dipaksa mendarat oleh dua pesawat tempur Sukhoi TNI-AU dari Markas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pesawat asing yang diawaki satu orang tersebut sebelumnya melintas di wilayah perbatasan udara Indonesia - Malaysia - Filipina dan terpantau di Radar TNI-AU.
“Untuk sementara pilot pesawat asing tersebut masih berada di ruang BO AirNav Bandara Juwata Tarakan untuk diinterogasi secara tertutup oleh Lanud Tarakan,” ujar Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Infanteri Andi Gunawan. (*)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim