Budidaya Ikan di Kolam Bekas Tambang Tak Ekonomis
Di beberapa daerah lain kata dia, budidaya tanaman di kolam-kolam tambang yang sudah ditutup juga sudah mulai dilakukan.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Beberapa masyarakat sudah mencoba budidaya ikan di kolam-kolam bekas tambang yang ada di Samarinda. Ikan memang hidup dan berkembang seperti di kolam- kolam lainnya.
Namun sayangnya kata Ilhamdi Noor, anggota Komisi I DPRD Samarinda yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Samarinda kepada Tribunkaltim.co, Jumat (20/11/2015), waktu pemeliharaan lebih lama dan mencapai 3 kali lipat dari biasanya. Otomatis, biaya yang dikeluarkan seperti untuk pakan ikan juga meningkat.
"Bisa hidup, cuma lama," katanya. (baca juga: VIDEO- Tragis, Bocah Ini Seminggu tak Makan dan Minum karena Nenek Meninggal )
Idealnya kata dia, lubang-lubang tambang yang ada memang harus ditutup. Karena bila dibiarkan kata dia, akan menelan korban jiwa seperti yang terjadi baru-baru ini.
Di beberapa daerah lain kata dia, budidaya tanaman di kolam-kolam tambang yang sudah ditutup juga sudah mulai dilakukan.
Memang menurutnya, kolam yang sudah ditutup tidak bisa langsung ditanami dan harus ada perlakukan khusus. Bila memang lubang tambang di Samarinda bisa ditutup kata dia, menanam di lahan tersebut bukan tidak mungkin untuk dicoba.
"Top soilnya (lapisan paling atas pada tanah) sudah nggak ada lagi," katanya.
Bila lubang-lubang tambang ini ditutup kata dia, akan menambah luasan lahan pertanian di Samarinda yang sebelumnya sudah menyusut dari sekitar 10 ribu hektar menjadi hanya 2.500 hektar akibat pertambangan batubara, pembangunan perumahan dan faktor-faktor lainnya. (baca juga: PT KAB Pilih Bangun Pelabuhan Lebih Dulu Dibandingkan Kereta Api )
Sebenarnya kata dia, pertanian di Samarinda merupakan sebuah keunikan. Dimana dari sekian banyak kota di Indonesia, Samarinda masih bisa mempertahakan lahan pertanian kendatipun statusnya adalah sebuah kota.
"Samarinda ini unik, kota tapi masih ada lahan pertaniannya," katanya.
Sementara itu, Walikota Samarinda Syaharie Jaang belum lama ini menyebut bahwa pihaknya sudah berupaya agar lubang-lubang tambang ditutup.
Pihaknya masih mengupayakan agar dana Jaminan Reklamasi (Jamrek) bisa digunakan.
Pihaknya kata dia, sudah bersurat ke Kementrian ESDM yang meminta agar Jaminan Reklamasi direvisi menjadi Jaminan Reklamasi dan Penutupan Lubang Tambang.
"Karena kalau Jaminan Reklamasi digunakan untuk menutup lubang tambang tidak sesuai dengan aturan, bisa salah," katanya. (*)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim