Mud Volcano Kembali Menyembur dari Perut Bumi Setelah 20 Tahun Tak Aktif

"Dia muncul, kemungkinan karena sudah banyak aktivitas di atasnya saat ini," katanya.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Gundukan lumpur mengering, merupakan titik semburan lumpur di kawasan Batu Putih, Jalan Ring Road II, sekitar 1,5 Km dari Jalan Pangeran Suryanata), Gang Rejang Raya, Samarinda Ulu, Kaltim. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Lokasi semburan lumpur (mud volcano) di seputaran Jl Ring Road II gang Rejang Raya, Samarinda Ulu, Senin (18/1/2016), masih sama seperti sebelumnya.

Warga sekitar yang tinggal tak jauh dari semburan, Constantin atau biasa disapa Nan di lokasi mengatakan, setelah diberitakan, belum ada satu pun pejabat terkait yang datang meninjau.

"Belum ada yang datang," katanya.

Untung Suropati, Pengamat Geologi Kaltim yang juga salah satu staf di Dinas Pertambangan Kaltim yang intens melakukan pengeboran di sejumlah titik di Samarinda, mengaku sudah tak asing dengan semburan lumpur di Batu Putih ini.

BACA JUGA: Akhmad: Apapun Dampak Semburan, Lumpur Harus Dipaparkan

Namun pemaparannya ini, kata dia, hanyalah pengalaman dan belum pernyataan resmi dari Dinas Pertambangan Kaltim.

Adanya semburan lumpur ini kata dia, sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 1993-1994 lalu, atau 20-an tahun yang lalu. Kala itu kata dia, di wilayah tersebut memang dilakukan pengeboran untuk mencari sumber air bersih.

BACA JUGA:  Suara Beriak Mirip Air Mendidih Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Ternyata . . .

Namun karena yang dicari tidak ditemukan dan malah mendapat semburan lumpur, bekas pemboran kembali ditutup. Tahun demi tahun berlalu kata dia, bekas yang sudah ditutup itu tidak pernah menyemburkan lumpur.

"Pernah itu dibor, muncul semburan lumpur," katanya.

Diduga kuat kata dia, kembali munculnya semburan lumpur setelah 20 tahun berlalu dikarenakan mulai meningkatnya aktivitas di atas lahan yang ada di kawasan tersebut.

Mulai dari pembangunan perumahan, hingga pembangunan jalan-jalan baru. Dimana endapan lumpur yang ada di bawah tanah terdesak dan mencari jalan keluar hingga timbullah semburan saat ini.

"Dia muncul, kemungkinan karena sudah banyak aktivitas di atasnya saat ini," katanya.

Setelah diamati, gejala awal semburan lumpur di Samarinda ini sebenarnya hampir sama dengan di Sidoarjo. Hanya saja, semburan lumpur di Sidoarjo bertambah parah setelah adanya gempa di Jogyakarta.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved