Melawan dengan Spanduk, Kasus Narkoba Menurun
Dengan melibatkan masyarakat, ruang gerak para pengedar narkoba juga semakin sempit.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Ketua RT 18, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Condeng mengklaim, perlawanan yang dilakukan melalui spanduk yang terpasang di gang-gang oleh Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tunon Taka, Kecamatan Nunukan terbukti mampu menurunkan tingkat kriminalitas di wilayahnya.
Dia menyebutkan, tingkat kriminalitas menurun, karena para pengguna narkoba dan minuman keras juga menghilang setelah spanduk-spanduk anti narkoba terpasang.
Condeng mengatakan, sejak spanduk ajakan perang terhadap narkoba terpasang, pola hidup masyarakat setempat juga berubah. Dulunya, kata dia, anak-anak muda seringkali nongkrong untuk mabuk-mabukan.
“Dulu mereka mabuk-mabukan, sabu-sabu, sekarang sudah tidak ada,” katanya mengklaim.
Sebaliknya, anak-anak muda setempat malah berkumpul di pos keamanan lingkungan. Mereka kini menjadi pelopor yang segera melaporkan jika menemukan di lingkungan mereka ada yang menggunakan minuman keras maupun menggunakan narkoba.
(Baca juga: Malam Ini, Trio Brasil Siap Tempur Lawan Semen Padang)
Kini, pos keamanan lingkungan tidak pernah sepi dari penjagaan. Setiap warga yang masuk juga diawasi.
“Semua yang masuk ke wilayah sini kita tahu. Aman pokoknya sekarang,'' kata Rustam, warga setempat.
Kapolsek KSKP Tunon Taka, Iptu Eka Berlin mengatakan, spanduk-spanduk yang terpasang ini hanya menjadi media untuk mengajak memerangi narkoba.
“Yang terpenting sebenarnya, kami merangkul masyarakat sebagai mitra polisi. Kami ingin bersama-sama melakukan tindakan nyata memberantas narkoba,” katanya.
Dengan melibatkan masyarakat, ruang gerak para pengedar narkoba juga semakin sempit.
Dia mengatakan, mengubah pola pikir masyarakat bukanlah persoalan yang mudah. Perlu terus menerus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan sering mengunjungi atau ikut bergabung dalam kegiatan masyarakat.
“Kami harus bisa menghilangkan jarak dalam pergaulan. Kami dekati para ketua RT dan tokoh-tokoh masyarakat setempat,” ujarnya.
Keberhasilan pendekatan ini juga menjadi tolak ukur keberhasilan pendekatan yang dilakukan untuk mewujudkan kawasan bebas narkoba. (*)