Horeee. . . Akhirnya Pemerintah Fokus Bangun Kawasan Perbatasan Kalimantan

Untuk Kalimantan Barat, pekerjaan jala paralel akan diteruskan hingga menembus Temajuk-Nanga Era, batas Kalimantan Timur.

KOMPAS.com / FIKRIA HIDAYAT
Bandara Long Ampung di Kecamatan Kayan Selatan, Malinau 4 Desember 2014. Sejumlah desa di kecamatan yang terletak di perbatasan Kalimantan Utara - Malaysia memiliki bandara kecil. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) akan tetap mejadikan kawasan perbatasan dan pinggiran Indonesia sebagai prioritas pembangunan.

Agenda ini masuk dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2015-2019, dan dijabarkan ke dalam perencanaan kewilayahan dan kerangka anggaran hingga 2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, tahun 2016 Kementerian PUPR akan melanjutkan penanganan jalan paralel mulai dari Temajuk, Sambas, Kalimantan Barat, sampai Sei Ular, Nunukan, Kalimantan Utara.

Untuk Kalimantan Barat, pekerjaan jala paralel akan diteruskan hingga menembus Temajuk-Nanga Era, batas Kalimantan Timur. Termasuk penanganan akses perbatasan dengan melakukan pelebaran jalan menuju Pos Lintas Batas yaitu di Aruk, Entikong dan Nanga Badau.

"Kami juga akan merekonstruksi ruas jalan Sei Kelik-Siduk-Ketapang untuk mendukung Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Ketapang dan Sail Karimata maupun penanganan sejumlah ruas jalan dan jembatan di Kabupaten-Kabupaten Perbatasan seperti di Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu, maupun Bengkayang," papar Basuki, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/2/2016).

Sedangkan pekerjaan infrastruktur perbatasan di Kalimantan Timur, Kementerian PUPR bersama-sama dengan Zeni TNI AD akan menggarap pembangunan Jalan Batas Kalimantan Timur menuju Tiong Ohang dan ruas jalan Long Pahangai-Long Boh.

Baca: Berapa Banyak Uang yang Perlu Dikucurkan Entaskan Wilayah Perbatasan yang Terisolasi?

Pekerjaan tersebut sebagai kelanjutan nota kesepahaman antara Kementerian PUPR dan TNI AD dalam pembangunan kawasan strategis perbatasan, khususnya jalan paralel perbatasan di Kalimantan, pada 27 April 2015 yang lalu.

"Selain itu, akan dibuka juga akses dari Tiong Ohang ke Long Pahangai yang dianggarkan dengan skema tahun jamak," lanjut Basuki.

Di Kalimantan Utara, jalan paralel perbatasan akan diselesaikan dari Long Boh (batas Kalimantan Timur), menembus hingga Metulang, Long Nawang, Long Pujungan, Long Kemuat, Langap, dan Malinau yang kondisinya sekarang sebagian masih hutan dan terisolasi.

Baca: Ini Upaya TNI AL Berdayakan Pemuda di Perbatasan


Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com -- Gambaran kondisi terkini pembangunan jalan darat Mensalong-Tou Lumbis. Jalan itu termasuk penghubung Kalimantan Utara (Kaltara) dengan perbatasan Sabah, Malaysia. Foto diambil Rabu (28/10/2015).

Rekonstruksi jalan dari Apas, Simanggaris menuju batas negara juga akan dilakukan seiring pembangunan jJalan akses menuju perbatasan yang menghubungkan Mensalong ke Tau Lumbis yang masih terisolir.

Kemudian dari Malinau ke Long Bawan termasuk Penanganan ruas jalan di Pulau Sebatik, pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia tak luput jadi perhatian utama.

Percepatan konektivitas di sepanjang perbatasan Indonesia, ini sesuai dengan skenario kewilayahan Kementerian PUPR. Termasuk wilayah Temajuk-Sei Ular dan Sebatik yang merupakan WPS di Pulau Kalimantan.

Baca: Menkes Akui Pelayanan Kesehatan di Perbatasan Belum Maksimal

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved