Jalan Rusak, Siswa Bangun Pagi-Pagi Supaya Tak Telat
ruas jalan yang sehari-harinya mereka lalui di beberapa titiknya mengalami rusak berat. Tak jarang dari pengguna jalan harus ekstra hati-hati
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Sebagian pengguna jalan di daerah Jalan Dipenegoro RT 07 Selimau, Kelurahan Tanjung Selor Timur, Kecamatan Tanjung Selor (Bulungan-Kaltara) tak bahagia.
Pasalnya ruas jalan yang sehari-harinya mereka lalui di beberapa titiknya mengalami rusak berat. Tak jarang dari pengguna jalan harus ekstra hati-hati agar tak menuai celaka.
Hilarius (27) misalnya, salah seorang pengguna jalan yang ditemui Tribun ketika tengah melintas di ruas jalan tersebut. Hilarius sendiri tinggal di kawasan Jelarai. Namun sehari-hari ia melintas ruas jalan ini ketika menuju tempat ia bekerja.
baca juga : Dalam Sebulan Sudah Terjadi Tujuh Kasus Kebakaran Lahan
“Saya kerja di perusahaan, Mas. Setiap hari begini terus, kondisi jalannya rusak berat. Sudah kurang lebih 6 bulan begini,” sebutnya kepada Tribun, Senin (29/2/2016).
Dampak rusaknya ruas jalan ini, Hilarius bahkan bisa menempuh waktu satu jam jika hendak ke tempat kerja. Padahal semenjak jalan ini mulus, Hilarius bisa menempuhnya paling lambat 20 menit.
“Karena perlu hati-hati. Kalau tidak bisa jatuh. Sudah banyak kejadian seperti anak sekolah yang jatuh. Bajunya yang kotor kena lumpur,” sebutnya.
Agustinus Arif (15) seorang siswa kelas 1 SMP Negeri 6 Selimau punya cara tersendiri menyiasati keadaan rusaknya ruas jalan ini. Ia berusaha merubah manajemen waktunya agak tak terlambat tiba di sekolah.
“Subuh-subuh sudah bangun, supaya tidak terlambat masuk, siap-siap sebentar terus langsung ke sekolah, dulunya bangun pagi, masih bisa santai-santi di jalan. Itupun kami tidak terlambat,” sebutnya.
Siswa ini berharap, pemerintah bisa mengatasi kerusakan jalan ini agar waktu tempuh ke sekolah bisa ditekan. Agustinus sendiri berangkat dan pulang ke sekolah menggunakan sepeda. “Tetap harus hati-hati takut pakaian kami kotor,” ujarnya.
baca juga : Meningkatkan Kekebalan Tubuh hingga Mengurangi Depresi dengan Terapi Ini
Suliono (37) pengendara roda dua yang kebetulan melintasi jalan ini juga mengeluhkan kerusakan jalan. Selain licin di musim hujan, anaknya bernama Sofi sering terlambat tiba di sekolahnya di SD Hidayatullah.
“Mau tidak mau Mas, harus hati-hati karena licin. Banyak kubangan. Jadinya anak saya ini sering terlambat. Kami mohon ke pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk membenahi jalan ini. Kualitasnya harus diperbaiki agar tahan lama,” sebutnya di tengah perjalanan usai menjemput anaknya pulang sekolah.
Perlu diketahui, rusaknya jalan ini juga disinyalir oleh kendaraan truk yang selalu melintas dengan muatan berat. Bahkan jalan ini pun setiap harinya dilewati kendaraan milik perusahaan yang memproduksi aspal curah. (*)