Jangankan Melirik, Membuka Komunikasi Saja Ritel Moderen Masih Ogah
"Sekalipun belum pernah," katanya.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Walau berstatus Ibukota Provinsi, perkembangan dunia usaha di Kota Tanjung Selor belum sesemarak Kota-Kota lainnya.
Jika di kota lain ritel-ritel moderen "menjamur" , di Kota Tanjung Selor sama sekali nihil.
Selain mengandalkan Pasar Induk yang berada di Jalan Sengkawit, kebutuhan warga bisa didapat di toko-toko swalayan yang ada di beberapa titik.
Di tempat-tempat ini, kebutuhan warga mulai dari sembilan bahan pokok, pakaian, hingga alat-alat elektronik memang sudah bisa didapatkan.
Hingga saat ini kata Gerilyawan, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bulungan kepada Tribunkaltim.co, Senin (7/3/2016), Bulungan khususnya Kota Tanjung Selor, belum dilirik perusahaan ritel modren untuk menanamkan investasinya.
(Baca juga: Kepanasan 4 Jam Menunggu Pejabat, Murid SD Sempat Bubar dan Nonton Dangdutan)
Jangankan melirik, sekedar membuka komunikasi saja menurutnya sama sekali belum pernah.
"Sekalipun belum pernah," katanya.
Hal ini menurutnya masih wajar. Mengingat ketika menanamkan investasi, pengusaha pasti sangat berhitung untung rugi.
Dari sisi bisnis kata dia, kondisi Bulungan saat ini memang menurutnya belum mendukung untuk pendirian ritel modren tersebut.
Namun kedepannya, seiring dengan pertumbuhan pendudukan dan perkembangan kota, keberadaan ritel modren atau pusat-pusat perbelanjaan adalah sebuah keniscayaan.
Jika kedepannya ada pengusaha yang tertarik kata dia, tetap akan diatur agar keberadaan ritel modren tidak mematikan pengusaha lokal yang sudah lebih dahulu ada.
Pengaturan seperti ini menurutnya penting karena di beberapa daerah, keberadaan ritel modren ini menimbulkan gejolak antara pengusaha dan pedagang-pedagang kecil.
"Berkolaborasilah dengan pengusaha lokal setempat," katanya. (*)