Renungan Paskah
Bangkit Bersama Memberantas Narkoba
Dalam kesaksiannya, si anak mengatakan ”Ketika kebutuhan akan ‘barang’ itu tidak bisa ditunda lagi, apa pun yang bisa saya ambil, saya ambil dan jual.
Renungan Paskah
Oleh Mgr Yustinus Harjosusanto MSF
Uskup Agung Samarinda
BERITA tentang ditemukannya narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya (narkoba) di pelbagai tempat semakin meyakinkan bahwa peredaran narkoba telah tersebar luas dan menjangkau siapa pun tanpa padang status sosial, usia, daerah atau tempat tinggal.
Informasi mengenai luasnya peredaran itu tidak bisa lagi sebatas perlu diketahui, melainkan mesti menggerakkan kita semua untuk menghadapi dan mengatasi acaman yang besar dan dahsyat bisa menimpa siapa pun.
Dari data yang dirilis, ProVinsi Kalimantan Timur termasuk daerah yang mesti mendapat perhatian, karena tidak luput dari serangan yang membahayakan itu.
Kenyataan ini mesti membangkitkan dan menggerakkan kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan bertindak mengatasi masalah itu demi masa depan bangsa kita.
Sebenarnya ungkapan memberantas narkoba itu kurang tepat, karena untuk keperluan-keperluan tertentu, khususnya dalam rangka pelayanan bagi orang sakit atau keperluan tertentu lainnya, narkoba itu memberi manfaat dan diperlukan.
Yang mesti diperangi dan diberantas adalah penyalahgunaannya yang merusak.
BACA JUGA: Inilah 5B yang Wajib Dilakukan Umat saat Rayakan Paskah Menurut Mgr Yustinus Hardjo
Zat/unsur itu disalahgunakan untuk “kenikmatan sesaat” tanpa memperhitungkan atau tahu dampak buruknya bagi kesehatan itu sendiri.
Lebih parahnya, barang itu bukan hanya dipamerkan untuk dibeli, tetapi dipromosikan, ditawarkan dan disodorkan secara agresif agar semakin banyak orang menyalahgunakannya demi keuntungan berupa uang yang memang menggiurkan.
Beredarnya berita, akhir-akhir ini mengenai temuan Badan Narkotika Nasional (BNN) di beberapa tempat dan lokasi yang telah lama ditengarai menjadi tempat beredarnya dan terus berlangsungnya bisnis narkoba itu semakin meyakinkan bahwa peredaran dan bisnis barang terlarang itu terus meningkat, bahkan memberi kesan kuat makin banyaknya orang berbisnis barang haram itu.
Dengan demikian jumlah penggunanya pun meningkat dari tahun ke tahun. Informasi, arahan, peringatan bagi masyarakat luas, mengenai akibat buruknya, belum mampu menekan peredaran dan menurunkan jumlah penggunanya.
BACA JUGA: Terbangkan Layang-layang hingga Voodoo, Inilah 5 Tradisi Unik Perayaan Paskah