Berita Eksklusif
Tidak hanya Berharap Bantuan, Para Penyandang Tunarungu Ini Bekerja Mandiri di Pencucian Mobil
Tidak hanya membuka usaha pencucian motor, namun juga pencucian mobil, karpet hingga laundry pakaian.
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tidak ingin hanya berpangku tangan terhadap bantuan-bantuan yang diberikan pemerintahan maupun pihak lain, puluhan warga disabiltas yang tergabung dalam Yayasan Kesejahteraan Tuna Rungu Bina Cita hidup mandiri dengan bekerja di tempat pencucian yang dikelola yayasan.
Saat Tribunkaltim.co menyambangi sekretariat yayasan yang terletak di Jl Urip Sumohardjo, Samarinda tampak beberapa warga disabiltas mencuci motor. Tidak hanya membuka usaha pencucian motor, namun juga pencucian mobil, karpet hingga laundry pakaian.
Ada kurang lebih 35 warga disabilitas yang ditampung bekerja oleh yayasan. Bahkan hampir seluruh warga merupakan atlet yang kerap megharumkan nama Samarinda maupun Kaltim di paralimpiade tingkat daerah hingga nasional. Tak hanya tunarungu, namun juga terdapat tunagrahita dan tunadaksa.
"Mereka tidak nginap di sini, kalau selesai kerja pulang ke rumah masing-masing," tutur pengawas sekaligus penerjemah warga disabiltas, Apela (26), Senin (18/4/2016).
Baca: Pengajuan Dana Bansos tak Kunjung Cair, Panti Berharap dari Donatur
Setiap harinya, warga disabilitas mulai bekerja sejak pukul 07.00 hingga 22.00 Wita. Setelah tutup, warga disabiltas langsung mendapatkan bayaran dari hasil mencuci motor maupun mobil.
Konsumen yang menggunakan jasa mereka membayar Rp 15 ribu untuk motor, sedangkan mobil Rp 40 ribu. Para pekerja akan mendapatkan bayaran Rp 7.000, sedangkan pemilik usaha Rp 8.000 setiap motor yang bisa dicuci. Sedangkan mobil, pembagiannya setengah-setengah yakni, Rp 20 ribu pekerja, pengelola juga mendapatkan Rp 20 ribu.
"Pembagiannya sudah diatur, malam setelah tutup langsung diberi bayaran. Dengan ini mereka dapat mandiri, ini juga sebagai upaya untuk membantu mereka agar tidak ketergantungan terhadap bantuan-bantuan," tambahnya.
Baca: Tiga Tahun Tidak Dapat Bantuan, Kaum Difabel Kembali ke Jalanan
Lanjut dia menjelaskan, tahun lalu pihaknya masih mendapatkan bantuan dari Pemkot Samarinda, namun tahun ini belum mengetahui apakah akan kembali dapat atau tidak. Meski demikian dia berharap pemerintah tetap peduli.
"Tahun lalu masih dapat, tahun ini belum tahu lagi. Bonus atlet disabiltas saja belun diberikan sama pemkot hingga saat ini, bisa saja bantuan juga akan terhambat," ucap wanita lulusan sarjana pendidikan itu, sekaligus atlet lempar dicabang olahraga atletik itu. (*)
***
Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos. Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim