Berita Eksklusif
Pengajuan Dana Bansos tak Kunjung Cair, Panti Berharap dari Donatur
Akibat tersendatnya bantuan, Rachman kesulitan menangani biaya operasional panti.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim Cornel Dimas Satrio, Muhammad Alidona, dan Rudy Firmanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perhatian pemerintah terhadap keberadaan panti jompo masih kurang optimal.
Hal itu dirasakan pengelola Panti Jompo Werdha Bhakti Abadi Balikpapan.
Pengelola panti, Rachman (57) mengatakan sejak 2013 hingga sekarang tak pernah lagi mendapat bantuan sosial (Bansos) dari Pemkot Balikpapan. Terakhir kali menerima bansos pada 2012. Saat itu Pemkot Balikpapan menyalurkan bantuan Rp 7 juta.
"Sudah kita masukkan proposal 2013-2014 dengan rekomendasi dari Disnakersos. Tidak tahu sampai sekarang kenapa bantuan kok belum ada," katanya, Senin (18/4/2016).
Akibat tersendatnya bantuan, Rachman kesulitan menangani biaya operasional panti. Tiap bulan pihaknya harus mengeluarkan Rp 15 juta untuk keperluan operasional, termasuk mengupahi para pekerja.
Baca: Kota Sudah Berumur 115 Tahun Tapi Kok Belum Punya Panti Jompo?
Selama ini mereka hanya mengandalkan uluran tangan dari donator tidak tetap. Namun bantuan tersebut masih belum cukup untuk menutup biaya kebutuhan sehari-hari.
Dampak yang cukup nyata terjadi pada menu makanan. Menurut Rachman, pihaknya terpaksa menghemat dan tidak lagi ngotot memaksakan menu makanan bagi penghuni.
Sebelumnya pemberian lauk seperti ikan laut dan ayam selalu terjamin dan rutin diberikan. Belakangan, panti yang berdiri sejak 1992 ini harus mengganti lauk dengan alternatif lainnya dengan telur. Bahkan saat tidak ada sayur, petugas menyediakan kuah menggunakan bumbu mi instan.
"Selama kekurangan makanan tetap saja, cuma mungkin lauk-pauk ini yang mahal. Kalau telur meraka nggak mau, mereka minta ikan. Ya dibatasi saja sesuai ketersediaan yang ada," ungkapnya.
Rachman prihatin dan kecewa. Dia menganggap seolah beban dan tanggung jawab ada pada dirinya seorang. Ia berharap pemerintah ikut memerhatikan nasib penghuni panti jompo.
Baca: Wakil Bupati Tawarkan Pria Tua yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Dibawa ke Panti Sosial
Pasalnya penghuni panti jompo merupakan warga Balikpapan, bahkan sebagian hasil razia Satpol PP.
"Kalau bantuannya tidak lancar, ya setidaknya petugas kami ini bisa diupah pemerintah lah. Kasihan mereka itu, meskipun bekerja sosial, tapi mereka butuh menghidupi kehidupan keluarganya juga," ujarnya.