Fenomena Sungai Segah
Air Sungai Segah Berubah dan Ribuan Ikan Mati, Bupati Minta Gunakan Logika Sederhana
Fenomena yang sudah muncul sejak Oktober 2015 itu, masih muncul tanpa bisa diprediksi.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Fenomena perubahan warna air Sungai Segah, hingga menyebabkan ribuan ikan mati hingga kini masih belum diketahui secara pasti, apa penyebabnya.
Berbagai ahli dan akademisi telah didatangkan, sampel air sungai berulang kali diuji di laboratorium, namun jangankan solusi, penyebab merebaknya cyanobacteria yang mematikan itu, hingga kini juga belum diketahui.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Berau Zulkifli mengatakan, pihaknya masih terus memantau kondisi sungai serta mencoba menelusuri penyebabnya.
Fenomena yang sudah muncul sejak Oktober 2015 itu, masih muncul tanpa bisa diprediksi.
Baca: Warna Air Sungai Segah Berubah Hijau, Warga Tuntut Penjelasan BLH
Menanggapi hal itu, Bupati Berau, Muharram menegaskan, untuk mencari penyebab tercemarnya Sungai Segah tidaklah sulit.
“Gunakan logika sederhana saja. Perhatikan saja dari hulu sungai, bagian mana yang airnya tidak mengalami perubahan, berarti di situ penyebabnya,” kata Muharram, Jumat (22/4/2016).
Meski tidak secara tegas menyebutkan nama perusahaan (yang juga dituding masyarakat sebagai pelaku pencemaran), namun Muharram meyakini, pencemaran Sungai Segah disebabkan aktivitas perkebunan.
“Lihat saja di Sungai Kelay, tidak ada perusahaan kebun sawit, airnya masih normal, berbeda dengan Sungai Segah (ada beberapa perusahaan perkebunan yang beraktivitas mendekati garis sungai),” ungkapnya. (*)