Milisi Abu Sayyaf

Sepuluh WNI yang Jadi Sandera Dibebaskan, TNI Lakukan Operasi Intelijen

Bebasnya 10 anak buah kapal (ABK) berwarganegaraan Indonesia yang disandera oleh kelompok garis keras Abu sayyaf di Filipina tak lepas dari peran TNI.

Editor: Amalia Husnul A
(Facebook/Peter Tonsen Barahama)
Inilah Kapal tunda atau Tugboat Brahma 12 (kiri) dan tongkang bermuatan 7.000 metrik ton batu bara, yang dibajak kelompok Abu Sayyaf, Filipina, 26 Maret lalu. Kapal ini dinakhodai Peter Tonsen Barahama (30 tahun), warga Manado, Sulawesi Selatan. (Facebook/Peter Tonsen Barahama) 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Bebasnya 10 anak buah kapal (ABK) berwarganegaraan Indonesia yang disandera oleh kelompok garis keras Abu sayyaf di Filipina tidak lepas dari peran TNI.

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya melaksanakan operasi intelijen dalam upaya pembebasan terhadap 10 WNI.

"Yang dikatakan Bu Menlu ini adalah operasi total baik formal dan informal di dalamnya ada TNI, maka TNI melakukan operasi-operasi juga koordinasi dengan Kemenlu yaitu operasi intelijen," ujar Gatot di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5/2016).

BACA JUGA: Kakak Nakhoda TB Brahma 12 Bersyukur Adiknya Dibebaskan Kelompok Abu Sayyaf

Gatot mengatakan, pihaknya masih terus berupaya maksimal melakukan pembebasan terhadap empat WNI yang masih disandera di wilayah Filipina.

"Saya mohon doa agar yang empat (sandera) bisa kita bebaskan dengan selamat kembali lagi melakukan diplomasi total," ucap Gatot. (tribunnews/Imanuel Nicolas Manafe)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved