Ah Masa sih, Sperma Buaya dan Sperma Manusia Ada Kemiripan?

Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Royal Society Proceedings B dan diharapkan dapat membantu mencari penyebab ketidaksuburan pada pria.

http://duniaunik.info
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Penelitian terbaru menemukan bahwa sperma buaya memiliki kemiripan dengan sperma manusia.

Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Royal Society Proceedings B dan diharapkan dapat membantu mencari penyebab ketidaksuburan pada pria.

"Kami menggunakan buaya sebagai model untuk memahami fungsi sperma pada tingkat dasar, dan melihat apakah kita dapat menerapkan pada manusia untuk bisa membantu masalah ketidaksuburan pada pria," kata Dr Brett Nixon, peneliti di University of Newcastle, Australia.

Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas peternakan buaya komersial dan konservasi buaya.

Baca: Kaum Pria Waspada! Inilah 6 Hal yang Bisa Menurunkan Produksi Sperma

Dalam kebanyakan kasus, ketidaksuburan atau infertilitas pria disebabkan oleh sperma yang rusak. Menurut Dr Nixon, satu dari 20 pria Australia mengalami ketidaksuburan.

"Terlihat normal, tapi sperma mereka tidak memiliki kemampuan untuk berenang sehingga sperma tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengenali telur dan membuahi," kata Dr Nixon.

"Sudah diketahui banyak bahwa sperma buaya mirip dengan burung di mana sperma yang keluar dari testis mampu membuahi dengan segera," kata Dr Nixon.

Tapi dalam penelitian sperma buaya air asin Australia, Dr Nixon dan rekan justru menemukan hal sebaliknya.

"Kami telah menemukan bahwa sperma tersebut mengalami perubahan fungsional setelah keluar dari testis," katanya.

Para tim peneliti mengumpulkan sperma dari buaya air asin di Australia. Sperma ini selanjutnya diinkubasi di berbagai kondisi yang menirukan saluran reproduksi wanita.

Baca: Mengenal 4 Ciri Sperma Sehat

Mereka mengidentifikasi beberapa protein dalam sperma yang berfungsi untuk menggerakkan dan membuahi.

Protein yang sama ini juga ditemukan dalam sperma manusia, dan inilah yang menjadi tujuan penelitian mengenai ketidaksuburan.

Para peneliti percaya bahwa mereka telah mengidentifikasi perubahan senyawa kimia, dalam bentuk ion bikarbonat pada saluran reproduksi wanita yang mengaktifkan protein.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved