Operasi Pasar Gula Masih Menunggu Petunjuk Pusat
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari distributor-distributor besar di Tanjung Selor kata dia, kelangkaan sudah terjadi sejak dari pabrik.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Selain gas elipiji melon, kelangkaan gula juga terjadi di Kota Tanjung Selor, beberapa hari belakangan.
Kalau pun bisa didapat, harganya melambung tinggi dari biasanya Rp.12 ribu-Rp.13 ribu per Kg, kini mencapai Rp.17 ribu per Kg-nya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bulungan Gerilyawansyah yang akrab disapa Iwan di ruangannya, Kamis (19/5/2016) mengatakan, kelangkaan ini memang terjadi di seluruh Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari distributor-distributor besar di Tanjung Selor kata dia, kelangkaan sudah terjadi sejak dari pabrik.
baca juga
“Jadi bukan hanya di Tanjung Selor, di seluruh Indonesia,” katanya.
Informasi yang didapatnya, pabrik-pabrik kekurangan bahan baku tebu dari petani. Imbasnya, jumlah produksi gula menurun sementara ongkos produksi tetap.
Agar pabrik tak rugi kata dia, biaya produksi tadi dibebankan ke harga jual gula di masyarakat. Inilah yang mengakibatkan harga gula melambung.
“Biaya produksi tetap, nggak ada jalan selain dia menaikkan harga,” katanya.
Dan kelangkaan gula ini diakibatkan enggannya distributor mengambil gula berharga tinggi tersebut dalam jumlah banyak. Selain mahal, distributor juga khawatir gula tidak laku.
“Dia takut nggak laku,” katanya.
baca juga
Untuk menjamin ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) termasuk gula khususnya jelang bulan Ramadhan ini kata dia, akan kembali digelar operasi pasar dan pasar murah.
Untuk operasi pasar kata dia, informasi yang didapat dari Depot Urusan Logistik (Dolog) di Tanjung Selor, hal ini masih dibicarakan di tingkat pusat.
“Informasi dari Dolog, belum ada petunjuk dari pusat untuk operasi pasar gula. Ini masih dibahas di pusat karena merata di seluruh Indonesia,” katanya.
Sementara untuk pasar murah, selain melibatkan Dolog juga akan mempertimbangkan ketersediaan anggaran di Pemkab Bulungan.
Memang menurutnya, Pemkab Bulungan tidak mengalokasi anggaran pasar murah tahun 2016 ini. Beruntung, Disperindagkop Kaltara bersedia memberikan anggaran. Untuk waktu, pastinya akan digelar sebelum bulan Ramadhan.
“Kalau untuk tempat-tempatnya nanti, belum ditentukan,” katanya. (*)
***
Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.
Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim