Tak Salahkan PSK, Gubernur Sebut yang Salah Itu Pria yang Disebutnya Hatari
Awang justru menyudutkan pada para lelaki hidup belang yang kerap menggunakan jasa wanita tunasusila tersebut.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terkait rencana penutupan lokalisasi serentak, Gubernur Kaltim Awang Faroek menjelaskan bahwa ia menilai para wanita yang bekerja sebagai tunasila tersebut bukanlah pihak yang bersalah.
Awang justru menyudutkan pada para lelaki hidup belang yang kerap menggunakan jasa wanita tunasusila tersebut.
"Mereka (para wanita tunasusila) tidaklah salah, tetapi lebih kepada lelaki Hatari, yakni Hari-hari tanpa Istri. Sekarang lihat di lokasi tambang itu, pasti ada saja lokalisasi yang buka. Itu salah satu contohnya," kata Awang di Pendopo Lamin Etam, Selasa (31/5/2016).
BACA JUGA: Mengintip Gemerlap Malam Lokalisasi Kalijodo Sepanjang 1 Km
Rencana penutupan esok hari pun diungkapkan Awang harus berlangsung tegas.
"Kita tak boleh takut sama preman, sama mucikarinya. Sikat semua. Kemarin ada intimidasi dari mereka usia lokalisasi di Kilometer 10 Samarinda ditutup. Satpol PP-nya takut, dan akhirnya saya minta langsung pihak Polda yang tangani. Yang penting, semua harus berani melanjutkan pengawasan pasca ditutupnya lokalisasi, sehingga ke depan tak ada lagi lokalisasi baru yang bermunculan," katanya. (*)
***