Penjaga Pantai Temukan Jasad 100 Imigran, Eropa Disalahkan karena tak Lakukan Apapun
Ratusan pengungsi yang mencari suaka ini telah tenggelam selama menyeberangi perairan Laut Tengah dalam beberapa pekan terakhir.
TRIBUNKALTIM.CO, LIBYA - Diperkirakan lebih dari 1.000 orang tenggelam akibat kapal yang ditumpang para imigran terbalik di perairan laut wilayah Libya dan Italia dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, sebuah kapal yang mengangkut sekitar 700 orang imigran terbalik di perairan Laut Tengah.
Jumat (3/6/2016) ditemukan lebih dari 100 jasad pengungsi di Pantai Libya.
Kolonel Ayoub Gassim mengungkapkan jika mayat-mayat tersebut ditarik dari bibir pantai di daerah barat kota Zuwara.
Tetapi jumlah kematian akibat insiden ini diperkirakan memakan lebih banyak nyawa.
Dihimpun melalui laman Independent.co.uk, penjaga pantai Libiya mengaku menemukan kapal karam pada hari Kamis (2/6/2016) dan diperkirakan kapal tersebut merupakan kapal yang terbalik pada insiden sebelumnya.

Kantong jenazah diletakkan di pantai saat Tim SAR berupaya mengevakuasi mayat para imigran. (Independent/EPA)
Sedikitnya, ditemukan 85 jasad di atas pasir pantai Zuwara pada hari Kamis kemarin. Namun belum diketahui secara pasti apakah jasad tersebut berasal dari kapal yang sama atau kapal karam lainnya.
Sementara itu, Kolonel Gassim menyalahkan Eropa atas kejadian ini, karena tidak melakukan apapun untuk menghentikan para imigran dari Libya, tetapi justru menambah banyak mayat berjatuhan.
Ratusan pengungsi yang mencari suaka ini telah tenggelam selama menyeberangi perairan Laut Tengah dalam beberapa pekan terakhir.
Mayoritas para pencari suaka ini telah tiba di Italia setelah menempuh perjalanan dari Afrika sub-Sahara, yang sebagian besar dari kelompok Nigeria.
Sedangkan 15% lainnya merupakan dari daerah Gambia, Somalia, Pantai Gading, Eritrea, Guinea, dan Senegal. (Independent)
***