Ponpes Nabil Husein, Perpaduan Pesantren Modern dan Tradisional

Ponpes Nabil Husein berdiri sejak 2002. Saat itu, siswa hanya ada 150 orang dari jenjang SMP dan SMA.

TRIBUN KALTIM/ANJAS PRATAMA
Masjid yang berada di area Ponpes Nabil Husein Samarinda. Ponpes ini memiliki lebih 1.000 santri dilengkapi berbagai fasilitas yang terintegrasi di areal seluas 9 hektare. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Satu lagi pondok pesantren (ponpes) yang semakin diminati masyarakat, khususnya umat Islam untuk mengembangkan pendidikan intelektual serta agama dalam satu tempat.

Ponpes Nabil Husein yang berlokasi di Jalan Rapak Indah, Sungai Kunjang, Samarinda tersebut kini Ponpes Nabil Husein memiliki hampir lebih 1.000 siswa.

Ponpes Nabil Husein berdiri sejak 2002. Saat itu, siswa hanya ada 150 orang dari jenjang SMP dan SMA.

Sekarang setelah hampir lebih 15 tahun, jumlah siswa mencapai 1.290 orang, terdiri dari jenjang SMP, MTs, SMA dan SMK. Demikian ungkap H Nasikhin, Pimpinan Ponpes Nabil Husein Samarinda mengawali ceritanya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (7/6/2016).

Berdiri di atas lahan sekitar 9 hektare, ponpes tersebut dilengkapi berbagai macam fasilitas, baik untuk pengajaran sekaligus tempat tinggal para santri.

Baca: Di Ponpes Al Mujahidin, Para Santri Belajar Pakai Tablet

"Kami bagi menjadi dua tempat, yang pertama sekolah sekaligus tempat tinggal bagi santri lelaki, luasannya 5 hektare, sementara santri wanita, terpisah berada di seberang gerbang pintu masuk ponpes, luasannya 4 hektare. Untuk tempat tinggal, kami siapkan 9 blok asrama, dan sementara ini baru 5 blok yang terisi. Sementara ruang kelas, ada sekitar 54 ruang kelas jumlahnya," katanya.

Berbagai fasilitas lain juga tersedia di Ponpes Nabil Husein, seperti ruang multimedia, perpustakaan, hingga villa guest house bagi para tamu.

"Kami miliki ruang multimedia, dimana belajar bisa menggunakan layar LCD, listening, serta ada pula Al Quran dan hadist digital di perpustakaan. Untuk vila, ditujukan bagi para tamu yang datang ke ponpes. Selain itu, dua bus juga tersedia apabila santri memiliki kegiatan di luar ponpes," tutur Nasikhin.

Meskipun bertaraf ponpes modern, sistem pengajaran di Ponpes Nabil Husein juga tetap mencerminkan adanya perpaduan antara tradisional dan modern.

"Kami masih pertahankan pengajaran tradisional di sini. Jadi bisa dibilang pengajarannya terpadu. Contohnya, kami masih lakukan pembacaan kitab kuning (kitab Arab tanpa tanda baca), adanya ekstrakurikuler pencak silat serta hadrah, dan juga kewajiban bagi para santri untuk melakukan hapalan Quran," katanya.

Sementara, persentase pengajaran antara dunia dan juga ilmu agama terbagi 40:60.

"Ilmu dunia kami berikan 60 persen, sementara ilmu agama 40 persen. Mengapa hanya 40 persen, karena ilmu agama selain kami berikan di pengajaran, juga kami terapkan di kehidupan sehari-hari. Secara tak langsung ilmu agama juga masih dominan diberikan kepada santri," ucapnya.

Dalam setiap asrama tempat tinggal para santri pun disiapkan satu pembina per asrama, yang bertugas mengawasi tingkah laku para santri.

Baca: Ponpes Syaichona Cholil Kaltim Akan Silaturrahim Nasional

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved