Program Makan Bergizi Gratis

Program MBG Mandiri di Penajam Paser Utara, Sasar Wilayah tak Terjangkau Bantuan Pusat

Upaya ini, untuk menjangkau siswa-siswi di wilayah yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, khususnya Badan Gizi Nasional.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
MBG DI PPU - Program MBG dari pemerintah pusat tidak semua menjangkau sekolah-sekolah di PPU, Disdikpora inisiatif buat program MBG Mandiri, Kamis (9/10/2025). Realisasi program MBG mandiri di Penajam Paser Utara ini, direncanakan dimulai, pada September 2025.  

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggagas program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Mandiri di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur

Upaya ini, untuk menjangkau siswa-siswi di wilayah yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, khususnya Badan Gizi Nasional (BGN).

Program ini ditujukan bagi satuan pendidikan dari jenjang TK, SD hingga SMP, yang tidak masuk dalam daftar penerima program MBG dari BGN.

“Program MBG Mandiri ini menyasar sekolah-sekolah yang belum menerima bantuan dari pusat, terutama yang berada di desa-desa atau wilayah jauh," ungkap Durajat dari Disdikpora PPU, Kamis (9/10/2025) di Penajam Paser Utara. 

Baca juga: Koperasi Merah Putih Siap Jadi Mitra Pemasok Bahan Pokok Program MBG di Kaltim

Durajat menyebutkan, sebanyak 107 sekolah yang akan mendapatkan program MBG mandiri. Tersebar di Kecamatan Babulu, Waru dan Penajam.

Sementara itu, untuk wilayah Sepaku, meski tidak dirinci jumlahnya, beberapa sekolah telah mendapatkan program MBG dari BGN.

“Namun masih banyak sekolah yang belum tersentuh, dan di situlah peran program MBG Mandiri,” tutur Durajat.

Program MBG Mandiri ini dikelola secara internal oleh sekolah, dengan pendanaan yang bersumber dari anggaran Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang disalurkan oleh Dinas Pendidikan.

Dengan besaran yakni Rp12.000 per siswa per hari. Namun, hanya Rp10.000 untuk makanan, dan sisanya Rp2.000 dipotong untuk pajak dan transportasi.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Program MBG Tetap Lanjut, Ini Ciri-Ciri Makanan Beracun dan Tak Layak Dikonsumsi

Berbeda dengan MBG dari BGN yang disalurkan melalui skema SPPG dan dikelola oleh penyedia luar, MBG Mandiri lebih memberdayakan lingkungan sekolah.

Pengelolaan makanan dilakukan oleh komite sekolah, bisa juga melalui kantin sekolah. 

Karena berbasis lokal, maka makanan cepat tersaji dan tidak cepat basi.

"Ini sekaligus menjadi bentuk pemberdayaan warga sekolah,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Disdikpora Penajam Paser Utara juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kandungan gizi makanan, yang disajikan sesuai standar.

Setiap minggu, pihak Dinas Kesehatan setempat memberikan menu makanan bergizi, yang harus diikuti sekolah.

Baca juga: DPRD Balikpapan Desak Sertifikasi SPPG Dipercepat demi Keamanan Pangan MBG

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved