Kunjungan Pasien yang Gunakan SKTM Menurun Drastis, Ini Penyebabnya

Dari jumlah tersebut, anggaran yang terserap sebesar Rp 21,42 miliar atau sebesar 83,73 persen.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM / DOAN E PARDEDE
Beberapa warga berbincang tak jauh dari RSUD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Kamis (14/4/2016). Rencana RSUD menambah fasilitas dan layanan di lahan yang ada masih terganjal klaim dari warga. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pelayanan kesehatan, khususnya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Soemarno Sosroatmotjo Tanjung Selor, menjadi salah catatan dalam LKPj Bupati Bulungan Tahun 2015 dihadapan DPRD Bulungan.

Tahun 2015 lalu, kata Bupati Bulungan Sudjati, RSUD tipe C milik Pemkab Bulungan ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 25,59 miliar.

Dari jumlah tersebut, anggaran yang terserap sebesar Rp 21,42 miliar atau sebesar 83,73 persen.

Tahun 2015 lalu, kunjungan rawat tercatat mencapai 7.417 pasien. Jumlah ini meningkat dari tahun 2014 lalu yakni 6.895 pasien.

Sementara untuk rawat jalan, juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jika tahun 2014 lalu hanya ada sebanyak 21.126 pasien, maka ditahun 2015 menjadi 37.049 pasien atau bertambah hingga dua kali lipat.

(Baca juga: Gedung Terbangun Megah, Tapi Sayang Pasokan Listik dan Air Bersih Belum Jelas)

Dari jumlah kunjungan tersebut, jumlah penduduk miskin yang terlayani menurun. Jika tahun 2014 lalu ada sebanyak 5.055 pasien penduduk miskin yang terlayani, maka tahun 2015 lalu menurun menjadi hanya 2.817 pasien saja.

Penurunan jumlah kunjungan penduduk miskin atau dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) kata Direktur RSUD Soemarno Sosroatmotjo Tanjung Selor, dr Suryatan, Kamis (16/6/2016), disebabkan beberapa faktor.

Di antaranya, memang ada pendataan ulang terkait warga yang berobat dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Selama ini layanan dengan SKTM dibiayai oleh Pemkab Bulungan dan Pemprov Kaltara. Namun belakangan, penduduk yang ditanggung oleh Pemprov Kaltara dialihkan menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Otomatis, kata dia, data juga akan berkurang drastis.

"Dulu SKTM juga ada yang ditanggung Pemprov, sekarang nggak lagi dan beralih ke BPJS," katanya.

Untuk tahun 2015 lalu, jumlah penduduk yang masih menggunakan SKTM hanya sekitar 15 persen saja dari total kunjungan. Karena sebagian sudah dialihkan ke BPJS Kesehatan, pihaknya belum bisa merinci berapa total warga miskin yang dilayani di RSUD Tanjung Selor per tahunnya.

"Walau SKTM beralih ke BPJS, tapi masih sama-sama warga miskin. BPJS itu juga kan ada beberapa jenis, PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan non-PBI," katanya. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved