Kisah Bripka Seladi yang Usai Dapat Penghargaan Sebagai Polisi Jujur, Tetap Jadi Pemulung
Meski bertugas di bagian pembuatan surat izin mengemudi (SIM) yang dikenal dengan lahan basah di lingkungan Polri, ia tidak pernah menerima suap
TRIBUNKALTIM.CO, MALANG - Minggu (7/8/2016), Brigadir Kepala Seladi baru saja sampai di rumahnya di Kelurahan Gadang, Gang 6, RT 4 RW 6, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, seusai memulung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lowok Doro, Kota Malang.
Seperti biasa, pria yang menjadi polisi sejak 1978 itu memulung sampah jika sedang libur dan tidak ada perintah tugas dari atasan. Hal itu dilakukan untuk menopang hidupnya selain dari gajinya sebagai anggota polisi.
Seladi dikenal sebagai polisi yang jujur. Meski bertugas di bagian pembuatan surat izin mengemudi (SIM) yang dikenal dengan lahan basah di lingkungan Polri, ia tidak pernah menerima suap sedikit pun.
Karenanya, hidup Seladi apa adanya. Bahkan ia berangkat bertugas dengan mengendarai sepeda onthel.
Seladi juga sudah mendapat penghargaan dari Kapolri Jendral Badrodin Haiti dan Ketua DPR RI Ade Komarudin. Meski sudah mendapat pernghargaan dan banyak dikenal orang, kehidupan Seladi tidak berubah.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Media Malaysia Sebut WNI Diculik di Perairan Sabah
Selain sebagai polisi, ia tetap menjadi pemulung sampah. "Tetap kayak dulu, tidak ada perubahan," katanya kepada Kompas.com.
Pria kelahiran 21 Februati 1959 itu biasanya berangkat bertugas pada pukul 05.00 WIB. Lima belas menit kemudian ia sampai di Mapolres Malang Kota.
Sekitar pukul 05.30 WIB ia mengikuti apel pasukan. Kemudian ia berangkat bertugas mengatur lalu lintas dan mulai melayani pembuatan SIM pada pukul 8.00 WIB.
Setelah tugas melayani pembuatan SIM selesai, Seladi langsung berganti pakaian dan menjadi pemulung.
Dulu, ia memulung dan menyimpan barang rongsokan di salah satu gudang yang ada di Jalan Wahidin, Kota Malang. Namun gudang itu sudah diambil alih oleh pemiliknya.
BACA JUGA: Pergi Memancing, Bocah Ini Tenggelam di Muara Sungai Salok Api
Saat ini, ia memulung sampah bersama pemulung lainnya di TPA Lowok Doro.
"Setelah saya mencuat di TV-TV, mungkin dikiranya saya sudah kaya, tempat yang di Jalan Wahidin diminta oleh pemiliknya. Setelah itu, saya sempat tidak memiliki tempat," terangnya.
Beruntung Seladi sudah menjalin hubungan baik dengan para pemulung lainnya. Ia pun ditawari untuk memulung di TPA Lowok Doro. "Sekitar sebulan yang lalu saya di situ," ungkapnya.