Berhemat, Pemkot Samarinda Tunda Tunjangan Insentif

Adapun terkait honorer Pegawai Tidak Tetap Harian (PTTH) dan Pegawai Tidak Tetap Bulanan (PTTB) akan dibayar.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUNKALTIM.CO/NIKO RURU
Ilustrasi - Ratusan tenaga honor Kategori 2 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan, Senin (9/11/2015), menerima surat keputusan pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Siti Zubaidah, Geafry Necolsen, Samir, dan Muhammad Afridho Septian

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tidak seperti kota dan kabupaten yang merumahkan tenaga honorernya karena defisit anggaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengatasinya dengan menunda memberikan insentif honornya hingga tahun depan.

"Berdasarkan arahan Pak Wali, dalam rapat internal, bahwa simulasi anggaran dalam rasionalisasi, kita berhemat,” kata Nusyirwan Ismail Wakil Wali Kota Samarinda.

Adapun terkait honorer Pegawai Tidak Tetap Harian (PTTH) dan Pegawai Tidak Tetap Bulanan (PTTB) akan dibayar.

“Mungkin tunjungan tambahan penghasilan PNS yang ditunda sampai tahun depan," kata Nusyirwan.

Baca: Anggaran Pemda Defisit, Tenaga Honorer Cemas Bakal Dirumahkan

Menurut Nusyriwan, tunjungan itu akan dikurangi dulu, dan kemungkinan diganti tahun 2017.

"Jika anggaran sudah membaik, puasa dulu nanti diganti, pada saat kita sudah memperbaiki APBD kita," katanya.

Diyakinkan Nusyirwan, tidak ada honorer yang dirumahkan. Namun hal itu tergantung kepala daerahnya. Ada yang PAD kecil dan terkena potongan dana bagi hasil yang sangat besar.

"Untuk Kota Samarinda potongan itu tidak ada. Kita juga melakukan korelasi yang positif bagi belanja pegawai yang positif," ujarnya.

Lain untuk honorer pendidikan yang dari Provinsi dipotong 35 persen. Semoga bisa menerima ini.

"Pada sekolah yang menggunakan dana itu untuk honor guru itu bisa benturan," kata Nusyirwan.

Baca: Selain Penerimaan Dihentikan, Harapan Honorer Diangkat Jadi PNS Juga Pupus

Nusyirwan meminta jangan heboh dengan potongan dari Provinsi sampai 35 persen, namun dilihat dulu berapa dana yang berkurang per guru.

"Kalau cuma 50 ribu itu kan sedikit, dua bungkus rokok saja," ujar Nusyirwan sambil berseloroh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved