Keluarga Bunga Minta Pelaku Dihukum Mati
Namun hal itu tak menyurutkan keyakinannya Bunga bisa menjalani hidup seperti anak pada umumnya.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO - Di depan ruang NICU-PICU Rumah Sakit dr Kanujoso Djatiwibowo, tampak seorang pria mengenakan baju berwana putih dengan motif kotak-kota menyandar di tembok.
Matanya merah seperti orang kurang tidur, tangannya mengepal beberapa kali ia pukulkan ke tembok dan pahanya sendiri.
"Saya minta pelaku itu dihukum mati," perkataan itu keluar dari mulutnya. Ia adalah kakek dari korban penculikan yang disertai dengan pemerkosaan di Balikpapan Timur, Rabu (7/9/2016) lalu.
Kendati pelaku penculikan dan pemerkosaan cucunya berhasil ditrangkap pihak kepolisian Balikpapan, masih terasa kegeraman Agus Arsyad (40) saat Tribun menemuinya di Rumah Sakit Kanujoso, Kamis (8/9/2016) kemarin.
"Saya sudah minta sama polisi pertemukan saya dengan pelaku. Rasanya mau saya bunuh dia, biar saja saya masuk penjara," selorohnya, air matanya tampak terurai sesekalai ia hapus menggunakan telapak tangannya.
Meski menyadari hal tersebut berlebihan, namun ia tetap tak bisa menerima atas apa yang dilakukan pelaku terhadap cucunya.
Ia mengaku tak bisa menahan emosinya saat tak sengaja membayangkan wajah pelaku pemerkosa cucunya.
Pasalnya selain Bunga merupakan cucunya yang pertama, Agus menjadi salah satu orang yang menemukan Bunga pertama kali meringkuk tak berdaya di semak-semak tak jauh dari rumahnya tanpa mengenakan busana.
Ialah juga yang mati-matian menggotong Bunga menuju Puskesmas terdekat sampai pada akhirnya nyawa bocah malang tersebut bisa terselamatkan sebelum dibawa ke Rumah Sakit dr Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
(Baca juga: BREAKING NEWS - Motoris Korban Tabrakan Speedboat dan Kapal Nelayan Akhirnya Ditemukan)
"Bergetar masih tangan saya, kalau mengingat saat saya temukan dia (Bunga) di semak-semak itu. Siapa yang tidak sakit hati, kita yang lihat kita yang dapat," katanya.
Pihak keluarga meminta pelaku bisa dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang ia lakukan terhadap Bunga.
"Jangan sampai dikasih keluar pokoknya. kalau keluar nanti ia begitu lagi sama yang lain," cetusnya.
Ia menarik nafas dalam-dalam, kemudian ditenggaknya air dari botol air minum kemasan, lantas emosinya sedikit menurun dari sebelumnya.
Setia ia menunggui cucu kesayangannya bersama anaknya yang diketahui merupakan Ibu kandung Bunga di rumah sakit sejak Rabu (7/8/2016) lalu.