Tak Lama Listrik Kembali Mengalir, Kebakaran Terjadi. . .

Sebelum kebakaran, listrik sempat padam, setelah kembali nyala, tak lama berselang kebakaran

tribunkaltim.co/christoper desmawangga
Kebakaran menghanguskan bangunan rumah di jalan Abul Hasan, Rt 27 dan Rt 15, gang 7, Kelurahan Pasar Pagi dan Kelurahan Bugis, Samarinda Ilir, Selasa (13/9/2016) 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Musibah kebakaran kembali melanda warga Kota Tepian (sebutan Samarinda), Selasa (13/9/2016).

Kali ini si jago merah menghanguskan bangunan rumah di jalan Abul Hasan, Rt 27 dan Rt 15, gang 7, Kelurahan Pasar Pagi dan Kelurahan Bugis, Samarinda Ilir.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 wita, saat sebagian masih tertidur. Diduga kebakaran terjadi akibap korsleting listrik yang terjadi disalah satu kamar kost milik Sarim (48), yang terdapat di lantai 2 bangunan.

Total terdapat 4 bangunan ludes terbakar, dengan 197 jiwa dari 51 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Sarim yang sekaligus sebagai ketua RT 27 menjelaskan, selain selain bangunan rumah, terdapat juga kos-kosan yang terbakar.

"Bangunan rumah dengan kos-kosan jadi satu, jadi ikut terbakar semuanya. Sebelum kebakaran, listrik sempat padam, setelah kembali nyala, tak lama berselang kebakaran," tuturnya, Selasa (13/9/2016).


Tinggal puing, kebakaran yang melanda kawasan padat pemukiman d jalan Abul Hasan gang 7, Samarinda Ilir, Selasa (13/9/2016). (tribunkaltim.co/christoper desmawangga)

Dia pun meyakini kebakaran karena korsleting listrik, dikarenakan sejak tahun 1979, lingkungan di RTnya tidak lagi meletakan kompor di dalam rumah, termasuk tidak menggunakan gas elpiji untuk memasak, dan lebih menggunakan kompor hook.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran akibat ledakan tabung gas elpiji.

"Dulu juga sering kebakaran, jadi keluarga kami dan diikuti warga lainnya, dapur kami terpisah dengan rumah, kompor diluar rumah dan kami tidak gunakan tabung elpiji, semua itu kami lakukan untuk hindari kebakaran. Tapi, namannya musibah, siapa yang tahu," tuturnya pasrah.

Saat ini yang paling dibutuhkan oleh warga korban kebakaran, yakni pakaian, seragam sekolah, makanan hingga selimut dan tenda darurat. (*)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved