Menarik, Booth SD Yogyakarta Ajarkan Pengunjung Membatik
Di booth ini juga menyediakan fasilitas belajar membatik yang dapat diikuti oleh siswa–siswa SD yang tengah berkunjung.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Grand Final Gelaran Lomba Budaya Mutu (LBM) Sekolah Dasar Tingkat Nasional ke-3 Tahun 2016 yang digelar sejak 12 hingga 14 Oktober mendatang semakin meriah.
Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar ini diikuti ratusan finalis sekolah dasar.
Setidaknya ada 132 booth dari SD dari seluruh propinsi yang mengukuti perlombaan bergengsi menampilkan berbagai keunggulan sekolah masing – masing.
Satu di antaranya booth SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Kota Yogyakarta DI Yogyakarta.
SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Kota Yogyakarta ini menampilkan kreasi – kreasi SBK dari siswanya termasuk diantaranya adalah batik khas Yogjakarta.
Baca: Begini Serunya Ibu-ibu PKK Dewi Binjai Membatik di Kain Mori
Di booth ini juga menyediakan fasilitas belajar membatik yang dapat diikuti oleh siswa–siswa SD yang tengah berkunjung.
Septarismanto, Bagian IT sekolah SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Kota Yogyakarta mengungkapkan sengaja ingin mengenalkan kepada masyarakat bagaimana cara untuk membuat batik, sehingga sekolahnya juga menyediakan peralatan – peralatan membatik seperti canting, malam, wajan, lilin kecil untuk membersihkan canting, tungku, dan kain mori.
“ Jadi kami memang ingin mengenalkan kepada masyarakat bagaimana cara membuat batik karena kalau selama ini di toko sudah jadi. Bagaimana cara membuatnya kami ingin kenalkan di situ Kemudian kami bawa alat-alat untuk membatik seperti canting, malam, wajan, lilin kecil untuk membersihkan canting, tungku, dan kain mori, “ katanya.
Menurutnya, pengunjung dapat langsung mempraktikkan cara membatik dan hasilnya juga bisa dibawa pulang.
Baca: Berbahan Dasar dari Alam, Batik dengan Pewarna Ini Bernilai Lebih Tinggi
Pihaknya menyediakan dua paket yakni kain kecil dan kain besar yang dijual mulai harga Rp 10 ribu.
“Di sini, pengunjung yang akan membatik diberikan kain kosong, kemudian kain tersbut dapat dipola sendiri dengan menggunakan pensil dan dibatik sendiri, hasilnya bisa dibawa pulang, sehingga lebih berkesan, “ katanya. (*)
***