Pembunuhan
Gara-gara Secangkir Kopi, Penarik Becak Tewas Ditikam Pemuda Pengangguran di Pasar Segiri
Kasus pembunuhan kembali terjadi di Samarinda, kali ini korbannya merupakan seorang penarik becak, yang beroperasi di komplek Pasar Segiri.
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus pembunuhan kembali terjadi di kota Tepian (sebutan Samarinda), kali ini korbannya merupakan seorang penarik becak, yang beroperasi di komplek Pasar Segiri.
Kejadian pembunuhan itu sendiri terjadi pada Rabu (12/7/2017) tengah malam tadi, sekitar pukul 00.50 Wita, di satu kafe, Jalan Muso Salim, Samarinda Kota.
Korban atas nama Iwan (22), tak tertolong, setelah mendapatkan sejumlah luka tusuk di badannya, yang dilakukan oleh pelaku, seorang pengangguran bernama Muhammad Sandi alias Boncel (25).
Dari informasi yang dihimpun, awal mula sebelum kejadian tersebut, saat itu korban tengah menenggak kopi di salah satu kedai. Lalu, korban melihat pelaku datang, yang langsung memasukkan tisu ke dalam gelas kopi milik korban.
Akibat hal itu, terjadi cek-cok antar keduanya. Adu mulut itu sempat mereda, setelah pelaku pergi meninggalkan korban, tak berselang lama, pelaku kembali lagi mendatangi korban, dan perkelahian tak terelakan.
Pelaku yang membawa senjata tajam, langsung menghujamkan tikaman ke tubuh korban, yang mengakibatkan korban tersungkur bersimbah darah.
Sedikitnya terdapat empat luka tikaman, yang terdapat di bagian dada sebelah kiri, perut sebelah kiri, dan dua tusukan di pinggang sebelah kiri.
"Korban tewas di tempat akibat mendapat luka tusukan, untuk pelaku sendiri juga sudah kami amankan, saat tengah menjalani proses pemeriksaan," ucap Kapolsekta Samarinda Ilir, Kompol Chandra Hermawan, melalui Kanit Reskrim, Ipda Purwanto, Rabu (12/7/2017).
Sedikitnya terdapat enam saksi yang dimintai keterangan, mulai dari pengunjung hingga pemilik kafe. (*)