Syok! Istri Pria yang Dibakar Hidup-hidup Ungkapkan Suaminya Guru Ngaji, 'Tak Mungkin Nyolong'

Sesekali dia memasukkan tangannya ke dalam hijabnya seraya mengusap perutnya. Yah, istri dari MA yang dikaruniai seorang anak laki-laki usia 4 tahun.

TRIBUNNEWS.COM/AMRIYONO PRAKOSO
Siti Zubaedah (25), istri MA (30), pria yang tewas dibakar massa karena dituduh mencuri amplifier musala di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, BEKASI - Dua bola matanya berkaca-kaca. Lingkar matanya membengkak nan memerah.

Begitu raut wajah kesedihan Siti Zubaidah (25), istri almarhum MA (30) saat ditemui Tribun di rumah kontrakannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/8/2017).

Selasa (2/8/2017) lalu, suami Siti, MA, tewas mengenaskan setelah dikeroyok dan dibakar massa karena dituduh mencuri amplifier Mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Baca: Astaga . . . Pria Ini Dibakar Hidup-hidup karena Dituduh Curi Amplifier Mushala

Saat Tribun menemui di rumah kontrakannya, jemari tangan Siti juga terus mengepal sembari mencengkram ujung hijab yang dikenakannya.

Sesekali dia memasukkan tangannya ke dalam hijabnya seraya mengusap perutnya.

Yah, istri dari MA yang dikaruniai seorang anak laki-laki usia 4 tahun itu tengah hamil enam bulan.

"Dia masih 'shock' sampai sekarang," ucap Andi, ayah Siti Zubaidah dari depan pagar rumah kontrakan.

Penyebab dan cara kematian MA membuat psikis Siti terguncang. Ia belum bisa terima suami tercintanya tewas dengan cara mengenaskan.

Di sela wawancara, riuh suara obrolan beberapa tetangga terdengar dari luar rumah.

Mereka membicarakan keseharian MA yang dikenal sebagai tukang reparasi perangkat elektronik dan perakit sound system untuk orkes musik dangdut keliling.

Para tetangga menyampaikan, MA terbilang sosok warga yang baik dan religius.

Mereka juga mengakui hasil rakitan sound system dari tangan MA terbilang terbaik di kampung itu.

Tumpukan kotak kayu untuk tempat sound system rakitan tampak memenuhi dua kamar rumah kontrakannya yang hanya seluas 8x5 meter persegi.

Siti berusaha menguatkan diri saat Tribun memintanya menceritakan latar belakang dan keseharian keluarganya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved