Breaking News

Samarinda Punya Ikon Wisata Baru, Kampung Ketupat Warna-warni, Disini Lokasinya

Diberi nama kampung ketupat warna warni kencana, karena warga sekitar rata-rata bekerja sebagai pengrajin ketupat.

TribunKaltim/Christoper Desmawangga
Pengecatan kampung warna warni mulai dilakukan, dengan target satu tahun dapat selesai, Jumat (11/8/2017) 
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kota Tepian (sebutan Samarinda) tidak lama lagi punya ikon baru, yakni kampung warna warni.
Kampung warna warni yang diberi nama 'kampung ketupat warna warni kencana' itu, bertempat di enam RT yang terdapat di kelurahan Masjid, diantaranya RT 14, 15, 16, 17, 20 dan 21. Pengecatan rumah yang terdapat di wilayah tersebut, sudah dimulai sejak Jumat (11/8) pagi tadi.
Diberi nama kampung ketupat warna warni kencana, karena warga sekitar rata-rata bekerja sebagai pengrajin ketupat. Terlebih, wilayah tersebut sudah sejak lama warga menyebut dengan kampung ketupat.
"Kita target semua tercat setahun sejak sekarang. Tadi pagi sudah mulai pengecatan oleh walikota, yang akan dilanjutkan oleh warga, dan unsur masyarakat lainnya," ucap Camat Samarinda Seberang, Ansarullah, Jumat (11/8/2017).
Warga Samarinda patut berbangga, karena Samarinda juga miliki kampung warna warni seperti yang ada di Malang, Jawa Timur. Tak hanya mempercantik kawasan tersebut dengan kombinasi cat warna warni, namun juga dilakukan pemberdayaan terhadap warga sekitar, mulai dari koperasi, hingga menanam lombok.
"Semua kita cat, pagar, pot sampai jalanan. Tak hanya itu, pemberdayaan juga kita lakukan kepada warga, mulai dari lidi bekas membuat ketupat, bisa dijadikan piring atau sapu," tuturnya.
Sementara itu, cat yang digunakan bukan bersumber dari anggaran daerah, melainkan dari CSR perusahaan, dan bank-bank. "Sudah ada dua bank yang menyumbangkan cat," ucapnya.
Lanjut dia menjelaskan, awal mula ide mempercantik kawasan pinggir sungai Mahakam itu muncul, setelah adanya wacana pembongkaran kawasan tersebut, terlebih gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak menegaskan kalau Samarinda harus bebas dari jamban.
Hal itulah yang membuat muncul gagasan untuk mempercantik kawasan itu, agar bersih dan tidak terlihat kumuh, dari pada harus dibongkar.
"Dulu pernah mau dibongkar. Tapi, dari pada merubah, kita tata, kita percantik, supaya lebih indah, tidak kumuh. Kita target sekitar 160 rumah tercat," tuturnya.
Sementara itu, ketua RT 14, Syamsiah menjelaskan, saat ini telah terdapat sekitar enam rumah yang sudah dicat, pengecatan akan dilanjutkan keesokan (12/8) harinya, yang dilakukan warga dan juga mahasiswa KKN.
"Warga dan mahasiswa yang akan ngecat. Mahasiswa bilang ke saya, mereka ada konsep dan motif yang berbeda, jadi kita tunggu mereka juga," tuturnya.
Saat ini, terdapat sekitar 128 kaleng cat yang siap untuk digunakan. "Cat dan kuasnya sudah ada, tinggal ngecat pelan-pelan sampai selesai," tuturnya. (*)
 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved