Seram. . . Suara Ini yang Didengar Albar di Lokasi Situs Meriam Bersejarah
Belakangan diketahui, ayahnya yang bernama Bachtiar merupakan penemu meriam peninggalan Jepang.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Albar (32) warga yang tinggal di sekitar lokasi Situs Meriam Jepang di Bukit Markoni Atas, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan mengungkap fakta mistis.
Albar yang hampir 15 tahun tinggal di sekitar lokasi tersebut, terkadang saat tengah malam mendengar suara derap sepatu tentara.
Saat melihat ke luar rumah tak ada satu orang pun yang tampak.
Baca: Emak-emak yang Menunggangi Motor Trail Itu Ternyata Menteri Susi, Lihat Aksi Gilanya!
"Gak sering mas. Sesekali saja. Waktu saat almarhum bapak ada, nah dia yang sering dengar hal-hal yang begitu," katanya.
Belakangan diketahui, ayahnya yang bernama Bachtiar merupakan penemu meriam peninggalan Jepang pada masa perang dunia II di tanah lokasi miliknya.
"Dulu almarhum ayah saya yang nemukan benda ini (meriam). Baru digalinya tahun 2010," katanya.
Baca: Semut yang Kecil Ternyata Bermanfaat Besar untuk Hutan Kalimantan, Ini Perannya

Awalnya terdapat 2 meriam, namun sebiji meriam lainnya raib dipreteli tangan-tangan tak bertanggungjawab.
Saat itu ayahnya sempat memutuskan menutup peninggalan sejarah tersebut, sampai pada akhirnya melakukan penggalian bersama beberapa rekan dan warga sekitar dengan cara berswadaya.
"Dari situ, ada banyak media meliput. Kemudian banyak orang berdatangan. Dari ahli sejarah gitu, mas. Sampai sekarang ini dijadikan cagar budaya oleh pemkot," jelasnya saat menemani Tribunkaltim.co, Rabu (16/8/2017).
Baca: Wow, Ternyata Segini Harga Kopiah Bugis yang Dipakai Jokowi saat Sidang Tahunan MPR

Meriam tersebut merupakan senjata pertahanan terhadap serangan laut sekutu saat pendudukan Jepang di Balikpapan.
Dengan moncong meriam yang mengarah ke laut Balikpapan, kabarnya beberapa kapal pendarat sekutu berhasil ditenggelamkan meriam yang digunkan bertempur dari 1943 sampai pertengahan 1945.