Tunjukkan Bakat Anak Didiknya Main Marching Band, Eh Kepsek Ini Malah Dicopot Bupati
Niat hati ingin menunjukkan bakat siswanya pada upacara Hari Ulang Tahun Ke-72 Bangsa Indonesia, para guru SMPN 2 malah mendapat malu.
TRIBUNKALTIM.CO, PARAPAT - Niat hati ingin menunjukkan bakat siswanya pada upacara Hari Ulang Tahun Ke-72 Bangsa Indonesia, para guru SMPN 2 Girsang Sipangan Bolon malah mendapat malu.
Pasalnya, usai upacara di Pantai Bebas, Danau Toba, Kamis (17/8/2017), Bupati Simalungun JR Saragih mencopot kepala sekolah tersebut.
Kejadiaannya bermula, saat para siswa SMPN 2 Girsang Sipangan Bolon ingin menunjukkan kebolehan mereka memainkan marching band.
Padahal pada rundown acara tidak ada penampilan marching band dari SMPN 2 Girsang Sipangan Bolon.
Tapi, mereka ingin memberi kejutan kepada sang Bupati.
"Sebenarnya, nggak ada jadwal mereka (siswa SMPN 2) tampil. Tapi mereka memaksa, mau memberi kejutan kepada Bupati," kata seorang panitia.
Ketika siswa sekolah tersebut tampil, tiba-tiba seorang guru memohon maaf, karena penampilan marching band anak didiknya ala kadarnya.
Baca: Cucunya Pilih Hidup Selibat dan Kaul Miskin, Bos Djarum Malah Bilang Begini
"Kami selaku sekolah SMPN 2 Girsang Sipangan Bolon meminta maaf atas minimnya peralatan marching band kami. Karena itu, kami meminta bantuan kepada Bupati Simalungun JR Saragih untuk memerhatikan marching band ini," ucap guru SMPN 2 Girsang Sipangan Bolon, Bolon Risdauli.
Mendengar ucapan guru tersebut, JR Saragih tampak kecewa.
Ia pun mengatakan, seharusnya dengan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) setiap tahun, tidak pantas peralatan marching band lusuh.
"Setiap sekolah selalu diberi dana Bantuan Operasional Sekolah. Ini bentuk kelalaian kepala sekolah. Saya enggak mau tahu, hari ini juga kepala sekolahnya harus dicopot," katanya, kemarin.
Baca: Waduh, Jembatan Senilai Rp 17 Miliar di Kalsel Roboh, Padahal Baru Dibangun 2 Tahun Lho!
JR Saragih mengatakan, dengan ada dana BOS, maka seluruh sekolah di Kabupaten Simalungun bisa menggunakannya dengan baik bukan hanya membeli peralatan marching band, tapi juga untuk membantu siswa yang kurang mampu.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat agar mengoreksi seluruh guru. Ini menjadi perhatian buat seluruh guru, karena saya selalu memerhatikan masyarakat. Artinya, jangan seakan-akan Pemerintahan Kabupaten Simalungun disalahkan dan dianggap tak peduli," katanya.