Syuting Film 'Terbang Menembus Langit' di Utara Borneo, Aktor Muda Ini Jadi Incaran Warga
Ia pun tidak mengetahui apakah pantas riwayat perjalanan kehidupannya difilmkan.
Penulis: Junisah |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Suatu kebanggan bagi Kota Tarakan Provinsi Kaltara dipilih sebagai lokasi pembuatan Film Terbang Menembus Langit.
Film ini dibintangi sederet aktor dan aktris berkualitas. Mulai dari Baim Wong, Dion Wiyoko, Delon, Marcel Darwin, Aline Andita, Melisa Karim,dan Erick Strada.
Sudah tiga hari syuting film yang disutradarai Fajar Nugros berada di Bumi Panguntaka dengan mengambil berbagai lokasi di Kota Tarakan, seperti Jalan Markoni, Panglima Batur, Hang Tuah, Tanjung Batu, Pantai Amal, dan Binalatung.
Film berdurasi dua jam ini menceritakan kisah nyata seorang pria bernama Onggy Hianata yang dulu kehidupannya miskin, kini sukses menjadi seorang pengusaha di Singapura.
Pria yang akrab disapa Onggy, lahir di Tarakan 6 Maret tahun 1962.
Sejak kecil hingga remaja Onggy tinggal di Tarakan dan tahun 1983 memutuskan hijrah untuk kuliah di Kota Surabaya dan menjadi orang sukses di Singapura.
Untuk meraih kesuksesan seperti sekarang ini, ternyata tidak mudah, karena berbagai rintangan harus dihadapi Onggy.
Namun dengan tekad dan semangat yang kuat, berbagai rintangan dapat dihadapi Onggy.
Di film inilah nanti dapat dilihat bagaimana rintangan yang dihadapi Onggy hingga sukses seperti sekarang ini.
Onggy yang dijumpai Tribun di lokasi syuting Film Terbang Menembus Langit mengaku, berterima kasih kepada Demi Istri Production yang telah mengangkat perjalanan hidupya ke layar lebar.
Ia pun tidak mengetahui apakah pantas perjalanan kehidupannya difilmkan.
“Saya juga tidak tahu apakah pantas kehidupan perjalanan hidup saya difilmkan. Namun berkat dukungan dari teman-teman, bahwa film ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda, akhirnya saya pikir kenapa tidak filmkan, kalau memang ada nilai positifnya,” ucapnya.
Onggy mengatakan, rencananya film yang menceritakan perjalanan kehidupannya ini akan diputar di bioskop awal tahun 2018.
Oleh karena itu ia mengajak seluruh masyarakat, terutama masyarakat Kota Tarakan untuk menyaksikan film ini.
“Orang yang ingin berjuang untuk mencapai kesuksesan harus menonton film ini. Di film ini menampilkan paradigma, bahwa kita tidak usah takut dilahirkan miskin atau tinggal dimana. Tapi bagaimana berfikir untuk maju mencari kemajuan kedepan yang lebih baik,” ucapnya.