Astaga, Lumba-lumba Ditemukan Mati di Pantai Melawai Balikpapan

lumba-lumba tersebut kemungkinan sudah berusia cukup dewasa. Mati secara mengenaskan, tergeletak tak berdaya di pinggir pantai, daratan pasir pantai

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Istimewa
Lumba-lumba Tanpa Sirip Punggung atau Neophocaena phocaenoides yang mati di Pantai Melawai Kota Balikpapan. Foto diambil pada Selasa (22/8/2017) sore 

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN -Menjelang malam, sejumlah pegiat lingkungan dikagetkan dengan penemuan kematian sebuah mamalia laut yang tergeletak di pinggir Pantai Melawai Kota Balikpapan.

Melalui juru bicaranya, Hery Saputro, yang bekerja di Dinas Perikanan Kota Balikpapan menjelaskan, mamalia yang mati di pinggir pantai itu adalah jenis Lumba-lumba Tanpa Sirip Punggung.

Baca: Kenal Langsung dengan Irene, Cewek Cantik Asal Balikpapan yang Punya Suara Merdu Abis

Masyarakat internasional mengenalnya sebagai Finless Porpoise atau bahasa ilmiahnya Neophocaena phocaenoides.

Baca: 5 Kecurangan Luar Biasa yang Terjadi Selama Sea Games, Nomor 4 Benar-benar Fatal

"Ada laporan. Kami meluncur bersama teman-teman. Kejadian Selasa sore, 22 Agustus, pas mau waktu maghrib," ujarnya kepada Tribunkaltim.co melalui sambungan Whats App pada Rabu (23/8/2017).

Saat diperiksa, lumba-lumba tersebut kemungkinan sudah berusia cukup dewasa. Mati secara mengenaskan, tergeletak tak berdaya di pinggir pantai, daratan pasir pantai.

Baca: Sempat Diduga Diculik, Bocah SD Mengaku Kerja di Jakarta

Spesifikasi fisik lumba-lumba memiliki panjang tubub 133 centimeter. Sementara lebar badannya 80 centimeter dan diameter pada bagian kepalanya 50 centimeter.

lumba lumba mati di melawai
lumba lumba mati di melawai (Istimewa)

Baca: Punya 13 Kendaraan, Sebagian Mobil Raffi Ahmad Nunggak Pajak Puluhan Juta

Karena sudah tidak bisa diselamatkan, ujar dia, akhirnya lumba-lumba segera dikuburkan di Pantai Banua Patra dalam kondisi cuaca rintik hujan.

Baca: Kiki Hasibuan Pamer Foto Bareng Pacar Sejenisnya, Komentar Korban First Travel Nyelekit Banget

"Kami lakukan penguburan sekitar jam 9 malam. Kami kuburkan supaya tidak menimbulkan bau. Nanti kalau jadi bangkai membusuk, akan menjadi limbah bau," ungkap pria yang kini menjabat Koordinator TPI Manggar ini.  (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved