Ini Penyebab Matinya Lumba-lumba di Pantai Melawai Menurut DLH

Ia menjelaskan, lumba-lumba sangat bergantung pada sonar yang ada di tubuhnya.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Ilustrasi - Kartun selamatkan lumba-lumba dari ancaman kepunahan 

Laporan wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Kasus kematian satwa lumba-lumba di Pantai Melawai Balikpapan beberapa hari lalu sangat disayangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Kematian mamalia laut ini dugaan DLH sebagai akibat lumba-lumba tersesat.

Kepala DLH Kota Balikpapan Suryanto menjelaskan, perubahan iklim sudah terjadi sangat kritis.

Kondisi iklim semakin panas.

Cuaca yang ekstrem ini mengganggu sonar lumba-lumba.

"Saking panasnya cuaca ekstrem sonar lumba-lumba terganggu. Lalu tersesat ke perairan yang dangkal. Terjebak di tempat yang salah, yang akhirnya mati," ujarnya kepada Tribunkaltim.co di Lapangan Merdeka pada Jumat (25/8/2017).

Ia menjelaskan, lumba-lumba sangat bergantung pada sonar yang ada di tubuhnya.

Fungsi sonar ini seperti pendeteksi, mencari arah tujuan habitat yang cocok bagi lumba-lumba.

Kesimpulan sementara, seandainya lumba-lumba terkena racun dari sebuah kegiatan industri dipastikan yang mati tidak hanya satu lumba-lumba, namun ada banyak satwa laut.

Baca: 71 Persen Warga Amerika Serikat Nilai Kelakuan Presiden Donald Trump Tak Patut

Baca: 60.000 Warga PPU Belum Masuk BPJS

Baca: Mahyudin Ingin Agar Pelajar Indonesia Kelak Bisa Buat Perusahaan Raksasa seperti Apple

Baca: Qatar Kembali Kirimkan Duta Besar ke Teheran Untuk Menjalankan Tugas Diplomasi

Baca: Bikin Takut! Ibu Ini Alami Modus Baru Perampokan dan Penculikan

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved