60.000 Warga PPU Belum Masuk BPJS

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, Muhammad Fakhriza, Rabu (23/8) menjelaskan, 60.000 warga PPU belum masuk BPJS.

Penulis: Samir |
Tribunkaltim.co.id
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan Muhammad Fakhriza saat memberikan sosialisasi tentang JKN KIS di Kafe Ozhien, Penajam, Kamis (24/8). 

PENAJAM,TRIBUN-Sebanyak 60.000 warga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sampai saat ini belum menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Sementara ini 110.000 dari 170.000 jumlah penduduk sudah menjadi peserta baik Peserta Bantuan Iuran (PBI) APBN maupun PBI APBD serta peserta mandiri dari masyarakat umum serta PNS dan TNI/Polri serta karyawan swasta.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan Muhammad Fakhriza saat memberikan sosialisasi tentang JKN KIS di Kafe Ozhien, Penajam, Kamis (24/8).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan Muhammad Fakhriza saat memberikan sosialisasi tentang JKN KIS di Kafe Ozhien, Penajam, Kamis (24/8). (Tribunkaltim.co.id)

Baca: Wow, Hingga 2017 Peserta BPJS Kesehatan Sudah Mencapai Segini

Baca: Zainab Terharu Dapat Santunan Rp 162 Juta dari BPJS Ketenagakerjaan

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, Muhammad Fakhriza, Rabu (23/8) menjelaskan, 60.000 warga yang belum mendapatkan jaminan kesehatan tersebut kemungkinan beberapa sebab.

Sebab utama adalah karena mereka masuk dalam kategori masyarakat rentan miskin, sehingga secara tingkat ekonomi kurang mampu.

Sementara untuk masuk sebagai peserta PBI APBN lanjutnya, tidak bisa didaftarkan karena tidak masuk sebagai warga miskin yang bisa menjadi tanggungan negara.

Baca: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Punya Rumah dengan Uang Muka Murah

Baca: Kepala BPJS TK Samarinda Serahkan Langsung Santunan Kematian

Dengan adanya 60 ribu ini lanjutnya, maka harus segera dikaji termasuk akan mendorong pemerintah daerah untuk lebih memaksimalkan PBI APBN maupun PBI APBD.

Ia mengungkapkan, untuk peserta mandiri di PPU jumlahnya sudah mencapai 16.000 orang, sementara untuk PBI APBD sampai Juli lalu mencapai 2.300 orang.

“Tapi jumlah ini akan terus bertambah karena setiap bulan pasti ada penambahan peserta PBI APBD,” katanya.

Beberapa anggota keluarga saat menerima jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan Samarinda, Kamis (9/3) di Rumah Jabatan Walikota Samarinda
Beberapa anggota keluarga saat menerima jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan Samarinda, Kamis (9/3) di Rumah Jabatan Walikota Samarinda (tribunkaltim.co.id)

Fakhriza mengitung bila 60 ribu warga yang belum mendapatkan jaminan kesehatan ini ditanggung melalui PBI APBD, maka setiap tahun hanya membutuhkan dana sekitar Rp 16 miliar untuk membayar iuran bulanan mereka selama setahun.

Sementara untuk peserta PBI APBN lanjutnya, sampai sekarang jumlahnya mencapai 61 ribu orang. Mengenai kemungkinan akan bertambah.

Baca: Asyik, Selain Halal Bihalal Peserta JKN-KIS BPJS Dapat Diskon 10 Persen Manfaat Selama 1 Tahun

Baca: Jadi Peserta BPJS PBI APBD, Pasien di Sepaku bisa Daftar Secara Online

Dia mengatakan tergantung dari Kementerian Sosial (Kemensos) karena mereka yang menetapkan peserta PBI APBN.

“Tapi kami tetap berharap agar PBI APBD ini lebih dimaksimalkan lagi apalagi masih ada sekitar 60.000 orang yang belum mendapatkan jaminan kesehatan,” katanya. (mir)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved