Lihat Kapolres Berau Turun dari Mobil, Pembeli Bensin di SPBU Langsung Kocar-kacir
Bahkan mereka langsung kocar-kacir meninggalkan antrean yang mengular ketika Kapolres Berau, AKBP Andy Ervyn turun dari mobil dinasnya
Laporan wartawan TribunKaltim.co, Geafry Necolsen
TANJUNG REDEB, TRIBUNKALTIM.CO - Ratusan wajah pengetab Bahan Bakar Minyak (BBM) langsung tegang ketika melihat mobil polisi memasuki halaman SPBU di Jalan Haji Isa.
Bahkan mereka langsung kocar-kacir meninggalkan antrean yang mengular ketika Kapolres Berau, AKBP Andy Ervyn turun dari mobil dinasnya.
Baca: Penerus Tahta Kedua Kerajaan Inggris Pangeran William dan Kate Menantikan Kelahiran Anak Ketiga
Pemandangan sebaliknya ada di SPBU Bujangga, yang mendadak sepi.
“Tadi banyak pengetab yang antre di sini, tapi setelah dapat informasi ada insppeksi mendadak di SPBU Jalan Haji Isa, mereka (pengetap) langsung bubar,” ungkap warga yang kebetulan sedang mengisi BBM di SPBU Bujangga.
Kapolres Andy Ervyn melakukan inspeksi mendadak setelah mengetahui BBM di wilayahnya langka.
Baca: Sambil Menangis Ibu ini Ceritakan Penderitaan Muslim Rohingya
Meski BBM masih tersedia di SPBU, namun masyarakat terpaksa membeli di eceran, karena merasa tak sanggup mengantre di bawah teri matahari, sementara antrean memanjang hingga keluar SPBU hanya untuk membeli beberapa liter saja.
Sementara para pengetap BBM menguasai antrean. Mayoritas menggunakan sepeda motor Suzuki Thunder yang spesifikasi tangki BBMnya memang besar, menghabiskan jatah untuk masyarakat yang lain dengan bolak-balik mengisi BBM di SPBU.
“Bahkan tadi kami mendapati ada yang membeli BBM menggunakan jerigen,” kata Kapolres Berau, Andy Ervyn, Selasa (5/9/2017) pukul 15.30 wita tadi.
Baca: Raja Kokain Milan dan Buronan Mafia Narkoba yang Paling Dicari Polisi Italia Ditangkap di Uruguay
Menurut Andy Ervyn, BBM jenis tertentu, seperti pertalite, pertamax dan solar dex memang bisa dibeli dengan jerigen, karena BBM jenis in imerupakan non subsidi.
Namun karena ‘diborong’ oleh para pengetap, BBM yang mestinya bisa didistribusikan secara merata, dikuasasi oleh para pengetab dan pengecer BBM.
Baca: Kenalkan 5 Pemain Timnas U-19 di Piala AFF 2017, Masih Muda, Bertalenta dan Tampan
“Kuota SPBU yang terbatas jadi cepat habis, karena itu masyarakat akhirnya membeli BBM eceran dengan harga yang lebih mahal, itu kan sama saja menyusahkan masyarakat yang lain,” tegasnya. (*)