Ketua MPR Bandingkan Kematian Orangutan dengan Tragedi Rohingya

Ada orangutan mati satu individu saja di Indonesia semuanya ribut. Saya sampai dihina-hina, mereka datang ke kantor

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Ketua MPR Zulkifli Hasan 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Permasalahan etnis Rohingya di  Myanmar, mendapat tanggapan dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), Zulkifli Hasan.

Dia mengatakan kepada Tribunkaltim.co, pemerintah RI harus ikut aktif turut serta menyelesaikan persoalan etnis Rohingya yang mendapat perlakukan tidak manusiawi di negaranya sendiri.

Baca: Disebut Mirip Emirates Stadium, ini Penampakan Papan Skor di Stadion Batakan

"Melihat kasus ini hanya bisa berdoa. Sedih. Sangat berharap tidak ada lagi. Kasusnya terus berulang sejak tahun 1960-an sampai sekarang," ungkapnya pada Kamis (7/9/2017) di Kota Balikpapan.

Bentuk keperihatinan bangsa Indonesia terhadap kasus kemanusiaan Rohingya bukan karena alasan membela agama atau etnis tertentu.

Baca: Foto-foto Sera Amane, Mahasiswi Indonesia yang Main Film Dewasa di Jepang, Cantiknya Bikin Ngiler

Kata dia, kasus ini dilihat dari sisi kemanusiaan. Siapa pun itu agamanya, etnisnya kalau tertindas tentu saja wajib dibantu, dibela.

"Kita harus peduli. Bantu. Atas dasar rasa kemanusiaan harus terlibat. Kita tidak boleh diam saja," kata Zulkifli.

Dia pun merasa bingung, beberapa waktu yang lalu saat masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia didatangi aktivis lingkungan luar negeri. Zulkifli saat itu kena sasaran marah, jadi pelampiasan luapan emosi aktivis lingkungan.

Baca: Elpiji Melon Langka di Samarinda, Harganya Melambung Sampai Segini

"Ada orangutan mati satu individu saja di Indonesia semuanya ribut. Saya sampai dihina-hina, mereka datang ke kantor," ujarnya.

Namun saat kasus kemanusiaan yang menimpa kaum Rohingya mencuat ke permukaan, sangatlah berbeda perlakuannya.

"Ini jelas-jelas ada manusia yang mati, perempuan sampai anak-anak jadi korban hanya diam saja. Kemana NGO-NGO luar negeri. Kemana  yang lainnya," ungkapnya. ( )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved