Demo Banjir di Kantor Walikota Ricuh, Satu Mahasiswa tak Sadarkan Diri Kena Pukul

Aksi demo mahasiswa dengan agenda tuntutan penuntasan persoalan banjir di Balikpapan berakhir ricuh, Senin (11/9).

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Budi Susilo
Demo mahasiswa di kantor Walikota Balikpapan Jalan Jendral Sudirman pada Senin (11/9/2017) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Aksi demo mahasiswa dengan agenda tuntutan penuntasan persoalan banjir di Balikpapan berakhir ricuh, Senin (11/9). Jalan demo yang diikuti puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Balikpapan awalnya berlangsung damai.

Berkumpul di halaman kantor Walikota Balikpapan, secara bergantian mahasiswa melakukan orasi menuntur pemerintah kota segera menuntaskan masalah banjir yang masih dikeluhkan warga. Tak puas orasi di halaman kantor walikota, mahasiswa mencoba merangsek maju. Puluhan polisi dari Polres Balikpapan mencoba menahan gerakan mahasiswa.

Baca: VIDEO – Mengalami Dua Kali Kecelakaan Jamaah Haji Samarinda Akhirnya Tiba Dengan Selamat

Akhirnya aksi dorong mendorong tak bisa terelakan. Kericuhan pun terjadi. Beberapa mahasiswa sempat terkena pukulan aparat. Salah seorang mahasiswa tak sadarkan diri akibat terkena pukulan, dan dilarikan ke rumah sakit.

Polisis terpaksa mengamankan mahasiswa, karena menemukan satu botol bensin ukuran 1,5 liter di dalam keranda yang dibawa mahasiswa. Pantauan Tribun, sekitar lima mahasiswa yang kena pukul dan tendangan aparat.

"Tiba-tiba kami langsung dipukuli dan didorong,. Kami masih keluar pun masih dipukuli. Saat ini koordinator lapangan aksi (Rinto) dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri. Ada tiga orang yang diamankan. Semuanya dari Universitas Balikpapan," kata Awaluddin, perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Balikpapan.

Jumlah mahasiswa yang berdemo pun tidak banyak, hanya sekitar 30 orang. Rinto, mahasiswa yang tak sadarkan diri merupakan mahasiswa Universitas Balikpapan selaku korlap saat aksi demo banjir.

Mulanya demo berlangsung damai, para mahasiswa berorasi seperti biasa. Saat orasi mahasiswa mengajak maju, namun diadang kepolisian, sehingga bentrok dan memanas.

Baca: VIDEO – Polisi Gebukin Mahasiswa Saat Aksi Demo Banjir di Depan Kantor Pemkot Balikpapan

Pemicu bentroknya demo mengenai banjir ini dikarenakan mahasiswa membawa botol bensin yang disimpan di dalam keranda. Namun, mahasiswa bersikeras menyangkal bahwa bensin yang ada bukanlah miliknya.

Aksi demo menutut Pemkot Balikpapan melakukan pembenahan terhadap kota. Lantaran sering banjir dan menyusahkan semua warga Balikpapan.

"Ada delapan poin tuntutan kami, yang jelas kami meminta untuk menangani banjir yang kerap terjadi saat hujan turun," ujar Awal.

Awal --panggilan akrab Awaluddin menjelaskan, tuntutan aksi demo mahasiswa mendesak Pemkot Balikpapan mencabut izin mendirikan bangunan (IMB) terhadap perumahan yang tidak sesuai IMB dan RTRW

"Kami juga mendesak pemerintah kota memprioritaskan alokasi anggaran dalam penanganan banjir di Balikpapan. Serta tetap konsisten terhadap kawasan yang sudah diterapjan dalam RTRW kota Balikpapan sehingga tak melakukan ahli fungsi lahan," katanya.

Diharapkan, pemkot mengevaluasi pembangunan terkait persoalan banjir di Balikpapan, dan melakukan percepatan pembangunan bendali. "Segera merealisasikan program ruang terbuka hijau, serta memperketat pengawasan dan perizinan pembangunan perumahan serta membangun bendali," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved