Wow, Segini Jumlah Hutang Pemkot Samarinda yang Sudah Dibayar

Laporan Tribun Kaltim.co, Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda mengalokasikan Rp 302 miliar untuk membayar utang kepada pihak ketiga.

Dari jumlah tersebut, 67 persen sudah dibayarkan ke pihak ketiga. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda, Tony Suhartono.

Baca: Sadis! Gara-gara Mi Instan, Pria Ini Tewas Bersimbah Darah Diamuk Tetangga Sendiri

"Utang terus kita bayar sesuai yang dialokasikan. Tiap tiga bulan dibayarkan," kata Tony.

Sementara, Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail mengatakan, pembayaran utang jadi salah satu prioritas alokasi anggaran Pemkot. Sepanjang, dinyatakan lengkap secara administrasi. 

Baca: Setelah Alis Bergelombang, Kini Kreasi Riasan Konyol Bentuk McDonalds Ini Lagi Tren Lho

 "Sepanjang dokumennya lengkap, pasti kita bayar. Yang tidak lengkap bukan berarti tidak dibayar, tapi pasti dibayar, asal nanti dilengkapi dokumennya," ujar Nusyirwan.

 Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda, Asli Nuryadin mengungkapkan, pembayaran utang terus dilakukan sesuai kemampuan keuangan Pemkot.

Baca: Brakkk, Bus Rombongan Jamaah Haji Asal Samarinda Tabrakan di Jl Soekarno-Hatta

Menurut Asli, di 2018 mendatang, Pemkot kembali akan menganggarkan pembayaran utang kepada pihak ketiga.

Baca: Foto-foto Dramatis Tabrakan Bus Jamaah Haji Asal Samarinda di Jalan Soekarno-Hatta

"Masih ada yang harus dibayar di 2018. Sedangkan yang sudah dianggarkan 2017, pasti dibayarkan. Kalau pun yang dialokasikan di 2017 tidak terbayar semua, itu karena belum diverifikasi oleh BPK (Badan Pemeriksa Kuangan)," ungkap Asli.

Baca: Mangkir Lagi, Ini Alasan Setya Novanto yang Disampaikan Idrus Marham soal Pemanggilannya ke KPK

 Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda, Sugeng Chairuddin menuturkan, Pemkot memiliki utang sebanyak Rp 302 miliar. Rencananya, utang tersebut akan dilunasi di Tahun Anggaran (TA) 2017 ini. Sampai saat ini, realisasi pembayaran utang baru berkisar Rp 180-190 miliar.