Essy Vania Pelajar Kelas X SMALB Tuna Grahita Bawa Pulang Medali Emas
empat siswa didikannya berhasil menorehkan sejumlah prestasi mewakili Kalimantan Utara pada O2SN yang digelar di Medan, Sumatera Utara
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Meskipun dengan keterbatasan fisik para peserta didik ditambah minimnya fasilitas pendukung sekolah, para siswa Sekolah Luar Biasa Kabupaten Nunukan mampu berpestasi hingga tingkat nasional.
Kepala Sekolah Luar Biasa Kabupaten Nunukan, Zet Simon mengatakan, empat siswa didikannya berhasil menorehkan sejumlah prestasi mewakili Kalimantan Utara pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang digelar di Medan, Sumatera Utara, baru-baru ini.
"Dari empat cabang yang diperlombakan yaitu badminton untuk SMPLB, lari 100 meter untuk SDLB dan boche dari kategori SMALB juga SDLB, Essy Vania pelajar kelas X SMALB Tuna Grahita membawa pulang medali emas," ujarnya.
Selain itu, Sekolah Luar Biasa Kabupaten Nunukan mendapatkan prestasi sebagai juara pertama lomba tari tingkat Kabupaten Nunukan. "Saat ini kami mempersiapkan kompetisi nasional untuk kategori tarian juga pantomim yang akan digelar di Surabaya," ujarnya.
Sayangnya, prestasi yang diraih ini tidak dibarengi dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Sejauh ini, kata dia, transportasi sekolah seringkali mengalami kerusakan. Sehingga para pelajar Sekolah Luar Biasa Kabupaten Nunukan seringkali tidak terangkut. Padahal mereka tinggal jauh dari sekolah.
"Tapi kami menunggu bantuan Pemprov Kaltara. Tahun depan kami dapat bantuan bus sekolah," tuturnya.
Pihaknya juga belum memiliki sekolah dan lahan sendiri, sehingga harus menumpang di lahan milik SMP Negeri 3 Nunukan.
"Saat ini yang paling kami harapkan punya sekolah sendiri, lahan sendiri. Ini masih menumpang," harapnya.
Sekolah Luar Biasa Kabupaten Nunukan saat ini memiliki 76 murid mulai SD, SMP maupun SMA. "Mereka mengalami kebutuhan khusus seperti tuna grahita, tuna rungu, autis dan anak yang kesulitan belajar," ujarnya. (*)