Lebih Seperlima Penduduk di Kabupaten Ini Merokok, Kesadaran Menjaga Kesehatan Dinilai Masih Rendah
Salah satu hal yang dipaparkan adalah seputar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam dimensi kesehatan.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional , Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulungan menggelar ekspose data strategis Kabupaten Bulungan di Tanjung Selor, Senin (25/9/2017).
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Kepala BPS Kabupaten Bulungan Maibu Barwis Sugiarto, Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten Bulungan Budi Setya Wibowo, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) M Isnaini dan sejumlah pejabat lainnya.
Salah satu hal yang dipaparkan adalah seputar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam dimensi kesehatan.
Kepala BPS Kabupaten Bulungan Maibu menyampaikan bahwa perhitungan IPM dimensi kesehatan diwakili oleh Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir.
AHH saat lahir merupakan indikator yang mencerminkan derajat kesehatan suatu wilayah, baik sarana dan prasarana, akses maupun kualitas kesehatan.
Baca: Kelakuan Nyeleneh Penumpang, Selundupkan Harimau hingga Mayat ke Dalam Pesawat
Baca: Daftar Permintaan Raisa yang Harus Dipenuhi Jelang Manggung, Dari Alphard Sampai tabung Oksigen
Baca: Pemkab Siapkan Dana Rp 9,8 Miliar, Anggota Panwaslu PPU Terpaksa Pakai Uang Pribadi
Baca: Jalin Silaturahmi Sesama Lulusan UVRI, Kasmidi Bulang Hadiri Reuni Akbar Katam
Baca: Sambut Wabup Kasmidi dan Istri, Warga Padati Bandara dan Rumah Pribadi
"Tahun 2016, AHH saat lahir di Kabupaten Bulungan sebesar 72,36 persen. Artinya, harapan hidup yang baru lahir dapat bertahan hidup hingga 72 tahun," jelas Maibu.
Maibu juga menyampaikan, keberhasilan dalam bidang pembangunan kesehatan ditandai dengan meningkatnya kesadaran hidup masyarakat mengenai pola hidup sehat.
Indikator kesadaran masyarakat mengenai kesehatan salah satunya adalah kebiasaan merokok.
Tahun 2016, sebanyak 21,54 persen dari total penduduk di Kabupaten yang mencapai 132.533 jiwa merokok dan sebagian besar merokok tiap hari.
Menurutnya, sudah tidak terbantahkan bahwa rokok menimbulkan berbagai macam penyakit, baik bagi si perokok (aktif) maupun orang di sekitarnya (pasif).
"Jumlah tersebut cukup besar, yang menandakan bahwa kesadaran menjaga kesehatan diri sendiri maupun lingkungan masih cukup rendah," tandasnya. (*)