Dibantu Perusahaan, SDN 015 Desa Bhuana Jaya Kini Pede Menjadi Sekolah Adiwiyata

Berada jauh dari pusat kota dan sarana yang serba terbatas. Namun SDN 015 Desa Bhuana Jaya, Kutai Kartanegara memiliki tekad besar

IST
Kegiatan sosialisasi sekolah adiwiyata di SDN 015 Desa Bhuana Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Berada jauh dari pusat kota dan sarana yang serba terbatas. Namun SDN 015 Desa Bhuana Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki tekad besar seperti sekolah maju lainnya, ingin menjadi sekolah yang sehat atau sekolah adiwiyata.

Tekad tersebut disampaikan Kepala SDN 015 Tenggarog Seberang, Eny Ratnawati dalam  sosialisasi Sekolah Adiwiyata di aula sekolah tersebut, Sabtu (30/9/2017). Kegiatan ini diprakarsai oleh PT Khotai Makmur  Insan Abadi (KMIA) dan Pamapersada Nusantara. Dukungan juga datang dari para guru, siswa, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta instansi terkait.

“Alhamdulilah SD kami dipercaya dan dipilih (untuk dibina). Tentu kami akan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan tekad tersebut. Mohon dukungan semua pihak, dan terimakasih kepada perusahaan (KMIA dan Pama) yang membantu,” kata Eny.

Kepala SDN 015 Desa Bhuana Jaya, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Enny Ratmawati dalam sosialisasi sekolah adiwiyata di aula sekolah tersebut.
Kepala SDN 015 Desa Bhuana Jaya, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Enny Ratmawati dalam sosialisasi sekolah adiwiyata di aula sekolah tersebut. ()

Adiwiyata merupakan salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Wakil Kepala Teknik Tambang KMIA, Sandri Sosanto menuturkan, pihaknya bersama Pama memiliki kepedulian yang sama terhadap upaya pelestarian lingkungan dan penambangan secara berkelanjutan.

“Apa yang kami lakukan sekarang ini adalah dalam rangka itu semua, mengajak dan mendorong warga sekolah menjadikan sekolahnya sebagai media pembelajaran dan penyadaran bagaimana mengelola lingkungan yang sehat,” kata Sandri.

Hal senada dikemukakan Ghani Rasyid Ning (CSR Pama). Dalam kesempatan itu para guru dan siswa antusias menerima materi sekolah adiwiyata dari Noor Utami dan Syamsuddin Saleh, pembina adiwiyata dari Dinas LH Provinsi Kaltim. Hadir pula pembina adiwiyata dari Dinas LH dan Kehutanan Kukar, Rustam Effendi.

Sebelumya, KMIA dan Pama sudah berhasil membantu SMAN 1 Tenggarong Seberang hingga mendapat sertifikat penghargaan sekolah adiwiyata di tingkat provinsi Kaltim. SDN 015 terletak hanya 2 kilometer dari areal tambang, di jalan poros Separi-Tenggarong, Kabupaten Kukar.

 Kepala SMAN 1 Tenggarong Seberang, I Wayan Arsa menceritakan bagaimana kesulitan yang ia alami di awal-awal mewujudkan sekolah adiwiyata ini.

“Pertama kali kami bahas ini, para guru kami sampai ‘kejang-kejang’ karena belum tahu apa dan mau bagaimana. Tapi dengan kesabaran, ketekunan da iklhas serta dukungan kuat perusahaan akhirnya kami berhasil mencapai tingkat provinsi.  Perusahaan sebenarnya ingin terus kami mencapai tingkat nasional, tapi saya bilang jangan dulu tahun ini,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya masih harus membenani dan melengkapi sejumlah sarana sekolah. “Mungkin kalau tahun depan baru kami bisa (nasional).”

Rustam Effendi memberikan apresiasi kepada KMIA dan Pama. Keduanya merupakan perusahaan pinoir dalam memberikan dukungan kepada sekolah-sekolah di sekitar tambang untuk mengembangkan menjadi sekolah adiwiyata. "Ini akan menjadi model yang kami harapkan bisa dicontoh oleh perusahaan-perusahaan lainnya," katanya.(*)

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved